Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,60 triliun tahun lalu, naik 14,4 persen dari tahun sebelumnya. Kinerja positif itu pun turut mendongkrak pemberian bonus bagi Direksi dan Komisaris bank dengan aset terbesar ketiga di Indonesia itu.
Dalam Rapat Umum Pemegang Umum Saham Tahunan (RUPST) Kamis (6/4), pemegang saham menyetujui bonus atau tantiem yang disepakati untuk direksi dan komisaris persentasenya sama dengan tahun 2015 yakni 1,5 persen dari laba bersih.
Saat ini, bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu memiliki 5 orang komisaris dan 11 direktur termasuk Presiden Direktur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dihitung dari laba bersihnya yang mencapai Rp20,60 triliun, maka tantiem atau bonus yang diterima direksi dan komisaris mencapai Rp309,09 miliar. Sementara jika dirata-rata, maka satu orang direksi atau komisaris mengantongi bonus Rp19,31 miliar per tahun, atau Rp1,6 miliar per bulan.
Adapun tantiem tahun sebelumnya, sebesar Rp270 miliar atau 1,5 persen dari laba bersih 2015 yang sebesar Rp 18 triliun.
"Tetapi karena laba bersihnya naik, makanya bonus juga naik," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, ditemui usai RUPST kemarin malam.
Sementara itu, gaji direksi dan komisaris ditetapkan tidak berubah selama lima tahun dari 2016-2021. Namun, Jahja enggan menyebutkan berapa besarannya.
Sebagai informasi, kinerja 'moncer' BCA tahun lalu juga tidak terlepas dari program pengampunan pajak yang digelar oleh pemerintah.
Hingga akhir periode tax amnesty lalu, BCA tercatat menampung dana tax amnesty Rp58 triliun. Dari total dana tersebut, di antaranya sebesar Rp12 triliun mengendap dalam dana pihak ketiga (DPK).
Tambahan likuiditas ini otomatis menurunkan rasio pendanaan terhadap kredit (LFR) menjadi 77,1 persen per 31 Desember 2016.
Sementara, dana giro naik 19,2 persen menjadi Rp137,9 triliun dari Rp115,7 triliun pada tahun sebelumnya. Sedangkan, dana tabungan naik 10,5 persen mencapai Rp270,3 triliun pada akhir tahun lalu.