BCA Incar Pengguna Kartu Flazz Tumbuh 1 Juta Setahun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 25 Jan 2017 07:15 WIB
Saat ini sebaran kartu Flazz di Indonesia telah mencapai 9,5 juta dengan rata-rata transaksi kartu Flazz mencapai sekitar 10 juta transaksi per bulan.
Saat ini sebaran kartu Flazz di Indonesia telah mencapai 9,5 juta dengan rata-rata transaksi kartu Flazz mencapai sekitar 10 juta transaksi per bulan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk menargetkan pertumbuhan bisnis uang elektronik Flazz hingga 30 persen setiap tahunnya.

Direktur BCA Santoso Liem mengungkapkan, BCA meminta fleksibiltas untuk banyak terlibat dalam sistem pembayaran yang disediakan di fasilitas publik seperti kereta api, jalan tol, hingga parkir.

Adapun strategi BCA untuk meningkatkan transaksi atau penggunaan uang elektronik menurut Susanto adalah lebih menyasar untuk transaksi kecil dengan begitu kecenderungan jumlah transaksi Flazz akan meningkat dan biaya investasi (ticket size) makin kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih kini melalui National Payment Gateway (NPG) BCA bersama PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, serta PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menyatukan sistem platform uang elektronik.

"Tentunya kami sangat berharap dengan NPG, interoperatbilitas terbuka, semua fasilitas publik bisa kita manfaatkan," ujar Santoso kepada CNNIndonesia.com, Selasa (24/1).

Melalui sinergi sistem itu, Santoso mengaku tidak membidik target pertumbuhan penerimaan dari bisnis kartu tersebut. Pasalnya nilai transaksi yang ditimbulkan dari transaksi uang elektronik cenderung kecil.

"Kami tidak memiliki target pendapatan sampai angka tertentu, tapi kami berharap pertumbuhan kartu Flazz yang beredar bisa mencapai 1 juta per tahun," jelasnya.

Santoso mencatat, saat ini sebaran kartu Flazz di Indonesia telah mencapai 9,5 juta keping dengan rata-rata transaksi kartu Flazz mencapai sekitar 10 juta transaksi per bulan dengan jumlah volume transaksi tiap bulan mencapai Rp 50 miliar.

Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah uang elektronik beredar per bulan November 2016 sebanyak 49,41 juta. Jumlah ini meningkat 6,05 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 46,58 juta.

Adapun volume transaksi uang elektronik per November 2016 tercatat sebanyak 66,31 juta atau naik 8,19 persen dibanding bulan Oktober 2016 sebanyak 61,29 juta.

Sementara total transaksi uang elektronik tercatat sebesar Rp 831,97 miliar pada November tahun lalu, jumlah tersebut naik pesat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 584,31 miliar atau tumbuh 42,38 persen. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER