Bappenas: Ekonomi Kuartal I Berpotensi Tumbuh 5 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2017 06:09 WIB
Memang, belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi cenderung lambat, namun indikator ekonomi lainnya terus membaik dan stabil.
Memang, belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi cenderung lambat, namun indikator ekonomi lainnya terus membaik dan stabil. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, perekonomian nasional berpotensi tumbuh di kisaran lima persen pada kuartal pertama tahun ini. Perkiraan ini disampaikannya meski belanja pemerintah belum terealisasi secara signifikan.

"Memang, belum banyak, tapi kita lihat, mudah-mudahan di kisaran lima persen," kata Bambang mengutip Antara usai menghadiri "Regional Workshop on Country Safeguard System bersama Asian Development Bank" (ADB) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (10/4).

Ia meyakini, pergerakan ekonomi pada paruh pertama ini akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun, belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi cenderung lambat. Hal ini dikarenakan indikator ekonomi lainnya terus membaik dan stabil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namanya juga kuartal I, memang lambat, tapi bisa lebih baik," tutur mantan Menteri Keuangan yang digantikan oleh Sri Mulyani Indrawati tersebut.

Indikator lain, yakni laju pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang hingga Maret 2017 menunjukkan inflasi di 3,61 persen secara tahunan (year on year/yoy). Bahkan, terjadi deflasi 0,02 persen (month to month/mtm) pada Maret 2017.

Inflasi yang cenderung terkendali itu, Bambang bilang, diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I ini memang belum sesuai ekspetasi. Kajian BI pada akhir Februari 2017, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama ini diperkirakan lebih rendah dari 5,05 persen (yoy).

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityawara menerangkan, pergerakan ekonomi yang belum kencang, juga terlihat dari penyaluran kredit perbankan yang tumbuh minus 0,7 persen dari Januari hingga Maret 2017. Angka minus tersebut berarti penyaluran kredit melambat.

"Tetapi, itu memang pola kuartal I yang selalu lebih rendah. Biasanya, kegiatan ekonomi baru mulai kelihatan pada kuartal II dan meningkat lagi pada kuartal III dan IV," katanya.

Pemerintah, sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, menargetkan ekonomi dapat tumbuh 5,1 persen (yoy) pada tahun ini, setelah tumbuh 5,02 persen (yoy) pada 2016. Sementara, BI memasang target pertumbuhan ekonomi berada di rentang 5-5,4 persen (yoy).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER