Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Pembangunan Tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara yang dipusatkan pada fasilitas terminal multipurpose ditargetkan rampung pada pertengahan 2017.
"Tahap I akan digunakan pada pertengahan tahun, Juli atau Agustus 2017 paling lambat" tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara
coffee morning di Gedung Karsa Kemenhub, Senin (11/4).
Budi mengungkapkan, sejak dibangun pada dua tahun silam, proyek yang dikerjakan oleh perusahaan pelat merah, PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I), ini telah rampung 80-90 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasinya [pembangunan tahap I] kira-kira Rp2,5 triliun,"
Setelah tahap I rampung, Pelabuhan Kuala Tanjung diarahkan untuk menjadi hub pelabuhan transhipment internasional. Hal ini akan mempermudah proses logistik bagi industri yang beroperasi di Kawasan Industri Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke.
"Kami harapkan di sana untuk produk CPO, dan produk yang dihasilkan Unilever di Sei Mangke," ujarnya.
Budi berharap penyelesaian proyek tahap I Pelabuhan Kuala Tanjung tak lagi molor. Tadinya, untuk tahap I dijadwalkan rampung pada kuartal I tahun ini.
"Kalau itu mundur lagi, harapan orang tentang Kuala Tanjung itu hilang karena keinginan swasta untuk membangun terminal sendiri itu banyak sekali," ujarnya.
Ultimatum Port RotterdamProyek pelabuhan Kuala Tanjung sendiri terdiri dari terdiri dari empat tahap. Nantinya pada tahap kedua, pengelola akan menggandeng otoritas Pelabuhan Belanda, Port Rotterdam.
Budi mengatakan pihaknya telah bertemu dengan perwakilan Port Rotterdam, kemarin, untuk membicarakan soal kelanjutan pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung.
Lebih lanjut, ia memberikan batas waktu hingga Mei 2017 bagi Port Rotterdam untuk menentukan waktu pembangunan tahap II yang diperkirakan memakan biaya investasi sekitar Rp8 triliun.
"Saya kasih batas waktu sampai bulan Mei 2017, Kalau tidak ada kepastian bangun kita cari investor lain," kata Budi.
Ia mengaku tidak ingin pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung nantinya terkatung-katung sementara pemerintah telah berinvestasi untuk membangun berbagai infrastruktur pendukung, seperti jalan kereta api dan jalan tol yang menghubungkan kawasan industri ke pelabuhan Kuala Tanjung.