Jakarta, CNN Indonesia -- Moody's Investors Service menaikkan rating obligasi yang diterbitkan oleh PT Indika Energy Tbk (INDY). Surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar US$265 juta tersebut didapuk peringkat B2 dari sebelumnya Caa1.
Kenikan rating itu juga seiring dengan naiknya nilai obligasi yang dikeluarkan perseroan, di mana sebelumnya perusahaan mengajukan untuk mengeluarkan obligasi senilai US$225 juta.
Pada saat bersamaan, Moody's juga meningkatkan peringkat beberapa obligasi yang dikeluarkan oleh anak usaha Indika Energy menjadi B2 dari sebelumnya Caa1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, obligasi yang dikeluarkan oleh anak usaha Indika Energy, yakni Indo Energy Finance B.V senilai US$171 juta, Energy Finance II B.V sebesar US$500 juta, Indika Energy Capital II Pte Ltd dengan jumlah US$265 juta.
"Kenaikan peringkat untuk Indika Energy mencerminkan peningkatan yang signifikan untuk profil likuiditas perusahaan dan profil utang jatuh tempo perusahaan yang mengikuti keberhasilan Indika Energy dalam merombak utang yang jatuh pada 2018," ujar Asisten Wakil Presiden Moody's, Rachel Chua, dikuti Rabu (12/4).
Seperti diketahui, Indika Energy telah menerbitkan obligasi pada 10 April lalu sebesar US$265 juta untuk membayar utang jatuh tempo sebesar US$171 juta pada Mei 2018. Ini otomatis akan memperpanjang utang jatuh tempo perseroan hingga 2022 mendatang.
"Peningkatan ini mencerminkan harapan kami bahwa profil keuangan perusahaan pada 2017-2018 akan membantu perolehan kontrak pada anak usaha, yakni Tripatra dan Petrosea. Kami berharap, rasio utang Indika Energy secara konsolidasi 4,5-5 kali selama dua tahun ke depan," papar Chua.
Lebih lanjut Chua menjelaskan, pemberian rating ini telah memperhitungkan komitmen Indika Energy untuk tetap menyeimbangkan profil risikonya di tengah harga batu bara yang masih bergerak volatile.
Peringkat yang diberikan oleh Moody's ini bisa berubah sewaktu-waktu bergantung dari kondisi rasio utang dan keuangan perusahaan. Peringkat dapat naik jika rasio utang turun dibawah 4 kali. Namun, jika rasio meningkat lebih dari 5,5 kali maka bukan tidak mungkin Moody's akan menurunkan peringkat dari posisi saat ini.
"Jika likuiditas perusahaan memburuk, harga batu bara turun, laverage meningkat lebih dari 5,5 kali, sehingga saldo kas perusahaan turun dibawah US$100 juta. Hal itu bisa menyebabkan turun peringkat," tandas Chua.