BI Catat Aliran Modal Asing Tembus Rp81 Triliun

CNN Indonesia
Kamis, 13 Apr 2017 19:43 WIB
Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia melalui pasar uang mencapai Rp81 triliun, turut menopang penguatan rupiah hingga pekan kedua April 2017.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyebut masih derasnya aliran modal asing seiring terjaganya stabilitas dan fundamental ekonomi di tanah air. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) melalui pasar keuangan sejak awal tahun hingga pekan kedua April 2017 mencapai Rp81 triliun. Jumlah tersebut meningkat 35 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60 triliun.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, derasnya aliran modal asing tersebut menunjukkan masih tingginya kepercayaan investor terhadap stabilitas dan fundamental ekonomi di tanah air. Masih derasnya aliran modal tersebut juga menopang stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

"Padahal ketika Presiden AS yang baru terpilih, pasar global goyang dan banyak nilai tukar terdepresiasi besar-besaran," ujar Agus di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan, nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan sebesar satu persen secara tahun kalender berjalan (year to date/ytd). Padahal, tekanan ekonomi global dinilai belum mereda sejak awal tahun hingga April 2017. Namun,

"Bandingkan dengan 2013. Saat ekonomi belum membaik, nilai tukar rupiah terdeprisiasi hingga 21 persen," ujar dia.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan ke level Rp12.600-Rp12.900 per dolar AS pada pekan kedua April ini. Adapun pada sepanjang Maret 2017, rupiah cenderung stabil di kisaran Rp 13.300 per dollar AS.

Disisi lain, fundamental ekonomi dalam negeri tercatat membaik ditunjukkan oleh inflasi hingga Maret 2017 yang terjaga di 3,61 persen (year on year/yoy), serta cadangan devisa yang meningkat menjadi 121 miliar dolar AS.

"Namun kita tetap harus waspada terhadap perekonomian global yang bisa memengaruhi indikator perekonomian dalam negeri," tutup Agus.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER