Februari, Utang Luar Negeri Indonesia Capai US$321,7 Miliar

CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2017 06:46 WIB
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2017 yang tumbuh 2,7 persen (yoy) menjadi US$321,7 miliar terutama didorong pertumbuhan ULN di sektor publik.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyatakan perkembangan Utang Luar Negeri Indonesia (ULN) pada Februari 2017 tetap sehat. Namun,BI akan terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2017 sebesar US$321,7 miliar atau tumbuh 2,7 persen (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Januari 2017 sebesar 3,6 persen (yoy).

Masih tumbuhnya ULN Indonesia didorong oleh masih tumbuhnya ULN sektor publik (pemerintah dan Bank Indonesia), seiring menurunnya ULN sektor swasta atau korporasi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, ULN sektor publik pada Februari 2017 tercatat sebesar US$162 miliar atau tumbuh 10,3 persen (yoy). Sementara itu, ULN sektor swasta pada Februari 2017 tercatat US$159,7 miliar atau turun 4,0 persen (yoy).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada Februari 2017 tetap sehat. Namun, (BI akan) terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional," ujar Tirta dalam keterangan resmi, Senin (17/4).

Pihaknya pun menurut dia, akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal tersebut menurut dia, dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang berpotensi memengaruhi stabilitas makroekonomi.

Adapun Berdasarkan jangka waktu, menurut Tirta, melambatnya ULN terutama didorong oleh melambatnya ULN jangka panjang. Pada Februari 2017, ULN berjangka panjang tercatat US$278,1 miliar atau tumbuh 0,8 persen (yoy), melambat dibandingkan Januari 2017 sebesar 2,1 persen (yoy). Kendati demikian, ULN jangka panjang masih mendominasi ULN Indonesia dengan porsi mencapai 86,4 persen.

ULN jangka panjang tersebut didomonasi oleh ULN sektor publik sebesar US$159,5 miliar atau 57,4% dari total ULN jangka panjang. Adapun ULN jangka panjang sektor swasta sebesar US$118,5 miliar atau mengambil porsi 42,6 persen.

Sementara itu, ULN berjangka pendek tercatat tumbuh 17 persen (yoy) menjadi US$43,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Januari 2017 sebesar 14,7 persen (yoy). Peningkatan ULN terutama disebabkan meningkatnya utang dagang sektor swasta.

ULN tersebut terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$41,2 miliar dan ULN sektor publik sebesar USD2,4 miliar.

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Februari 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, sektor industri pengolahan, sektor pertambangan, serta sektor listrik, gas dan air bersih.

"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,6%," jelas Tirta.

Jika dibandingkan dengan Januari 2017, pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan meningkat. Sementara itu, sektor listrik, gas dan air bersih melambat. Di sisi lain, ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER