Jakarta, CNN Indonesia -- Hubungan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sempat memanas lantaran Presiden AS Donald Trump sempat menuding Indonesia sebagai salah satu negara yang membuat neraganya merugi dari sisi perdagangan.
Namun saat Wakil Presiden AS Michael Richard Pence sowan ke kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pembahasan tudingan terhadap Indonesia justru dikesampingkan.
Menurut JK, sebenarnya AS tidak menjadikan Indonesia sebagai target utama tudingan tersebut. Ia menyebut, kritik Trump terhadap penyebab defisit neraca dagang AS justru ditujukan kepada China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak dibicarakan sebenarnya, itu lebih ditujukan pada negara-negara kaya (seperti) Cina yang perdagangannya lebih tinggi dari kita," kata JK usai menjamu Pence di kantornya, Kamis (20/4).
Saudagar asal Makassar berkelakar, masuknya nama Indonesia dalam daftar yang dikeluarkan pemerintah AS lebih agar daftar tersebut terlihat lebih panjang.
Sembari tertawa dia mengatakan AS tak ada maksud lain selain hanya untuk menambah panjang daftar tersebut.
Menurut dia, Indonesia tak seharusnya masuk ke daftar itu karena selisih defisitnya sangat kecil. Data yang dia pegang menunjukkan defisitnya hanya beberapa miliar saja.
"Itu defisitnya tak sebesar total defisit perdagangan AS yang sampai US$400 miliar," katanya.