Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Rabu (26/4), didukung oleh penguatan bursa saham global khususnya Wall Street tadi malam.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, pergerakan positif yang terjadi di bursa saham Wall Street ditopang oleh bangkitnya (
rebound) harga minyak sebesar 0,67 persen ke level US$49,56 per barel. Selain itu, kinerja keuangan emiten pada kuartal I 2017 turut memberikan sentimen positif untuk saham Wall Street.
"Sentimen positif pasar juga digerakan oleh rencana Donald Trump mereformasi perpajakan dengan menurunkan tarif pajak korporasi hingga 15 persen dari 35 persen," terang David dalam risetnya, dikutip Rabu (26/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, Nasdaq berhasil tembus ke level 6.025,49 atau menguat 0,7 persen, kemudian, Dow Jones dan S&P500 masing-masing naik 1,12 persen dan 0,61 persen ke level 20.996,12 dan 2.388,61.
"Melanjutkan perdagangan hari ini, dukungan pergerakan pasar saham global, berpeluang mengangkat kembali IHSG menembus level psikologis 5.700," papar David.
Selain dukungan dari pasar saham Wall Street, IHSG menurutnya juga akan didorong oleh rilis kinerja keuangan emiten kuartal I 2017 yang terbilang positif. Untuk itu, David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.650 dan resisten 5.710.
Di sisi lain, analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada memprediksi IHSG bergerak bervariasi karena adanya tekanan aksi jual dan aksi ambil untung (
profit taking) untuk memanfaatkan penguatan yang terjadi sebelum libur panjang kemarin.
Sehingga, pergerakan IHSG belum dapat dikatakan akan bertahan di zona hijau. Hari ini, ia memprediksi IHSG berada dalam rentang
support 5.634-5.657 dan resisten 5.700-5.719.
Adapun, IHSG kemarin ditutup positif di level 5.680 atau naik 0,28 persen. Namun sebelum penutupan, pergerakan IHSG cenderung melemah jika dibandingkan dengan pergerakan bursa saham global yang mayoritas bergerak menguat.
"Tetapi pada akhir perdagangan laju IHSG mampu kembali bertengger di zona hijau seiring penguatan nilai tukar rupiah dan masih bertahannya asing dalam posisi beli," jelas Reza dalam risetnya.