Bank Mandiri Punya Rp10 Triliun untuk Danai Tol Jasa Marga

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 10:16 WIB
Bank Mandiri akan mengikuti tender untuk mendanai ruas jalan tol, diantaranya Gempol-Pasuruan, Manado-Bitung, Pandaan-Malang, dan elevated Cikampek.
Bank Mandiri akan mengikuti tender untuk mendanai ruas jalan tol, diantaranya Gempol-Pasuruan, Manado-Bitung, Pandaan-Malang, dan elevated Cikampek. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyiapkan dana sebesar Rp10 triliun untuk pembiayaan di sektor jalan tol yang dikendalikan oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar menyatakan, perusahaan akan mengikuti tender untuk delapan ruas jalan tol, diantaranya Gempol-Pasuruan, Manado-Bitung, Pandaan-Malang, dan elevated Cikampek.

"Kredit limit sindikasi itu Rp40 triliun. Porsi Bank Mandiri seperempatnya, sekitar Rp10 triliun," ucap Royke, Selasa (25/4) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen Bank Mandiri berkomitmen memberikan pembiayaan di sektor infrastruktur hingga Rp202,8 triliun pada kuartal I 2017 ini. Di mana khusus untuk pembiayaan jalan raya dan tol sendiri disiapkan sebesar Rp19,5 triliun.

Namun, dari komitmen tersebut perusahaan hanya menyalurkan total kredit infrastruktur sebesar Rp118,7 triliun dengan pembiayaan jalan raya dan tol sebesar Rp9,4 triliun. Artinya, Bank Mandiri masih memiliki dana Rp10,1 triliun untuk memenuhi pembiayaan proyek tol.

Sementara, untuk keseluruhan sisa dana yang disiapkan untuk infrastruktur sekitar Rp84,1 triliun. Menurut Royke, beberapa proyek lainnya yang diincar perusahaan, yakni tenaga listrik dari perusahaan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

"Kan untuk mencapai 35 ribu Megawatt (MW) itu masih banyak, masih banyak di luar Pulau Jawa," katanya.

Ia menjelaskan, dengan memberikan pembiayaan untuk proyek infrastruktur, maka arus kas perusahaan akan lebih baik karena dana yang ditarik tidak secara sekaligus, melainkan secara bertahap. Selain itu, Bank Mandiri akan menerima pembayaran cicilan pada tahun ketiga atau keempat.

"Misal dikasih Rp10 triliun, nariknya pelan-pelan jadi kami bisa atur arus kas kami. Jadi bergulir, infrastruktur tiga hingga lima tahun bagus, tahun ketiga atau keempat ada dana masuk lagi," terang Royke.

Sekadar informasi, sektor tenaga listrik menjadi sektor dengan penyaluran kredit infrastruktur terbesar pada kuartal I ini, yakni sebesar Rp28,2 triliun. Kemudian, kredit untuk konstruksi sebesar Rp13,7 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota Rp9,8 triliun, telematika Rp8,6 triliun, serta migas dan energi terbarukan Rp21,3 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER