Volume Ekspor Sawit Anjlok 13,74 Persen di Kuartal I

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 15:30 WIB
Volume ekspor minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada kuartal I tahun ini tercatat turun 13,74 persen menjadi 6,34 juta ton secara tahunan.
Volume ekspor minyak kelapa sawit curah (Crude Palm Oil/CPO) pada kuartal I tahun ini tercatat turun 13,74 persen menjadi 6,34 juta ton secara tahunan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Pangkal Pinang, CNN Indonesia -- Volume ekspor minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada kuartal I tahun ini tercatat turun 13,74 persen menjadi 6,34 juta ton dari 7,35 juta ton pada kuartal I 2016. Kendati demikian, volume ekspor sepanjang tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit Rusman Heriyawan menjelaskan tren penurunan volume ekspor biasanya memang terjadi jika harga kelapa sawit tengah bagus seperti saat ini.

Kendati secara volume menurun, menurut dia, nilai ekspor sawit di kuartal pertama tetap meningkat seiring harga yang lebih tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan volume ekspor ini juga bisa disebabkan adanya pengembangan di hilir," ujar Rusman di Pangkal Pinang, Selasa (25/4).

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Togar Sitanggang menjelaskan, penurunan volume ekspor kelapa sawit disebabkan adanya penurunan dari sisi permintaan. Adapun suplai atau produksi pada kuartal pertama justru berada dalam kondisi yang cukup bagus.

"Lebih kepada faktor permintaan. Kalau sisi suplai sebenarnya masih bisa dikatakan sehat di kuartal pertama, produksi masih tinggi," terangnya.

Kendati menurun pada kuartal pertama, dia memperkirakan volume ekspor kelapa sawit pada sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dibanding tahun lalu. Tahun lalu, total ekspor produk sawit mencapai 28,26 juta ton.

Adapun ke depan, dia memperkirakan, harga kelapa sawit diperkirakan akan menghadapi tren penurunan. Dengan demikian, rata-rata harga kelapa sawit pada sepanjang tahun ini akan berada dikisaran US$600 per metrik ton. Harga tersebut tak banyak berbeda dibanding tahun lalu.

"Banyak yang bilang harga akan turun karena produksi semakin membaik dan harga minyak bumi sudah kembali dibawah US$50 per barel," jelasnya.

Kendati harga akan cenderung flat, nilai ekspor kelapa sawit pada sepanjang tahun ini diramalkan naik dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, volume ekspor sepanjang tahun ini diperkirakan meningkat dari tahun lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER