Sri Mulyani: Andil Perempuan di Industri Hanya 32 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 27 Apr 2017 06:19 WIB
Sebagai pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani bertekad akan terus meningkatkan peran perempuan dalam perekonomian.
Sebagai pemerintah, Menteri Keuangan Sri Mulyani bertekad akan terus meningkatkan peran perempuan dalam perekonomian. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, isu kesetaraan bagi perempuan tadinya tidak terlalu menjadi perhatian. Kini, sumbangsih perempuan dianggap bisa memperkuat perekonomian Indonesia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyoroti rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam dunia ketenagakerjaan. Di sektor perburuhan misalnya, perempuan di Indonesia hanya memiliki andil sebesar 32 persen saja, sementara sisanya 68 persen didominasi oleh tenaga laki-laki.

Di samping itu, perempuan juga kerap mengalami diskriminasi dari segi pengupahan. Mengutip data International Labor Organization (ILO) ada perbedaan hingga 19 persen terhadap upah yang diterima oleh buruh perempuan jika dibandingkan dengan buruh laki-laki. Hal ini membuat akhirnya perempuan lebih memilih terjun ke sektor informal untuk mencari nafkah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu lah kenapa pimpinan kemudian banyak laki-laki. Banyak perempuan justru terlibat dalam pekerjaan informal. Hal ini sebetulnya tak menguntungkan karena pendapatan memang lebih kecil. Namun, justru perempuan memang banyak memilih peluang ini, lantaran felksibilitas waktu yang bisa diambil perempuan," ujar Sri Mulyani dalam acara Forbes Inspiring Women di Hotel Pullman Jakarta, kemarin.

Menurut catatannya, keterlibatan perempuan di sektor informal bisa mencapai 55 persen. Ia menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu lebih tinggi jika perempuan bisa diberikan kesempatan yang sama di sektor formal.

"Sebagai contoh, ekonomi Jepang dalam 25 tahun terakhir, mengalami pertumbuhan yang stuck atau nyaris nol. Namun ada satu studi menunjukkan bahwa bila pemerintah Jepang mengizinkan perempuan bekerja, maka ekonomi Jepang bisa tumbuh sekitar dua persen. Itu angka yang besar," katanya.

Sebagai pemerintah, ia bertekad akan terus meningkatkan peran perempuan dalam perekonomian. Lebih lanjut ia menambahkan, kini perempuan juga sudah bisa untuk melapor pajak pribadi terlepas dari suaminya. Hal ini bisa memberikan mereka kebebasan untuk mengatur aset yang mereka miliki.

"Dalam kapasitas saya sebagai menteri keuangan, kami sudah memberikan akses pada perempuan untuk bisa melapor pajak pribadi tanpa harus bergantung pada suaminya," kata Sri Mulyani.

"Ketika perempuan bisa melapor pribadi hartanya, maka dia memiliki hak untuk mengakses dan mengontrol aset yang ia miliki," lanjutnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER