Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (27/4), didorong oleh transaksi asing yang masih bertahan dalam posisi beli bersih (
net buy).
Analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada menjelaskan, posisi beli asing pada perdagangan kemarin terus bertambah menjadi Rp1,9 triliun dari sebelumnya Rp1,31 triliun. Selain itu, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis kinerja emiten kuartal I 2017 yang membaik.
"Ada potensi kenaikan lanjutan pada pergerakan indeks. Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level resisten di area 5.742 dan 5.758," terang Reza dalam risetnya, dikutip Kamis (27/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, rentang pergerakan nilai tukar rupiah juga yang terlihat kembali menguat pada perdagangan kemarin juga dianggap akan berimbas positif pada laju IHSG. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah kemarin bergerak dalam rentang Rp13.273-Rp13.306.
"Kembali menguatnya laju rupiah setelah sempat melemah tipis turut menambah sentimen positif bagi pergerakan IHSG," tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyebut, IHSG akan menguat terbatas karena turunnya harga minyak dunia 0,71 persen dan turunnya saham Wall Street. Namun, penguatan harga komoditas timah sebesar 1,7 persen dinilai dapat menahan laju IHSG.
Untuk itu, ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang
support 5.684 dan resisten 5.754. Sementara itu, nilai tukar rupiah berpotensi bergerak dalam rentang Rp13.230-Rp13.335.
Namun, Edwin mengingatkan pelaku pasar untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi saham di PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) karena belum juga melaporkan kinerja tahunan 2016.
"Jika sampai akhir April belum juga merilis laporan keuangan, maka berpotensi didenda pihak otoritas bursa," jelas Edwin.
Sementara, IHSG kemarin ditutup menguat 45,73 poin (0,8 persen) ke level 5.726 setelah bergerak di antara 5.679-5.726.