Antam Kantongi Izin Ekspor 2,7 Juta Ton Nikel Kadar Rendah

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2017 19:25 WIB
Direktur Operasi Antam Hari Widjajanto mengatakan dengan izin ekspor tersebut, perseroan optimistis mampu meningkatkan pendapatan dalam waktu ke depan.
Direktur Operasi Antam Hari Widjajanto mengatakan dengan izin ekspor tersebut, perseroan optimistis mampu meningkatkan pendapatan dalam waktu ke depan. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan tambang pelat merah PT Antam (Persero) Tbk telah mengantongi izin ekspor untuk mengekspor sebanyak 2,7 juta ton nikel rendah dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Direktur Operasi Antam Hari Widjajanto mengatakan dengan izin ekspor tersebut, perseroan optimistis mampu meningkatkan pendapatan dalam waktu ke depan.

"Tentu bagaimanapun juga ekspor kadar rendah ini akan memberikan kontribusi luar biasa baik secara revenue dan membantu cash flow (arus kas)," ujar Hari, Selasa (2/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping memberikan sentimen positif ke arus kas , jaminan izin tersebut juga dinilai mampu meningkatkan kualitas perseroan pada saat mengajukan pinjaman kepada kreditur.

"Karena dengan ini, terlihat bahwa dengan penambahan revenue maka kelangsungan usaha Antam bisa dijamin. Ini sangat penting," jelasnya.

Menurut Direktur Keuangan Antam Dimas Wikan Pramudhito saat ini perseroan tengah menjajaki pinjaman dengan plafon mencapai Rp100 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman tersebut diberikan dalam bentuk modal kerja guna membiayai ekspansi perusahaan tahun ini.

Saat ini, sudah banyak negara yang berminat untuk menyerap ekspor nikel kadar rendah Antam, mulai dari China, Jepang, dan beberapa negara di Eropa Timur.

"Sebagai ilustrasi, untuk kuota 2,7 juta plus yang kita ajukan tahap II yaitu 3,7 juta sudah ada 60 LoI dengan jumlah permintaan di atas 100 juta weight metrik ton. Mostly China, Jepang, dan Eropa Timur ada juga yang meminta bijih. Namun tidak mungkin diberikan semuanya, karena kuota dan animo tidak berimbang," ujar Hari.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER