Dalam Tiga Bulan, Sritex Untung US$17,7 Juta

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 08:12 WIB
Laba bersih PT Sri Rejeki Isman Tbk di tiga bulan pertama tahun ini naik 7,8 persen dari US$16,4 juta di kuartal I 2016.
Laba bersih PT Sri Rejeki Isman Tbk di tiga bulan pertama tahun ini naik 7,8 persen dari US$16,4 juta di kuartal I 2016. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex, mencatatkan pertumbuhan kinerja dalam tiga bulan pertama tahun ini. Produsen seragam militer NATO ini mengantongi laba bersih US$17,7 juta atau naik 7,8 persen dari US$16,4 juta di kuartal I 2016.

Direktur Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengatakan, peningkatan tersebut terutama disumbangkan dari segmen pakaian jadi yang meningkat sebesar 150,3 persen selama kuartal I 2017, dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya.

Ia mengungkapkan, pesanan dari pelanggan sangat besar dan langsung dapat dipenuhi lini produksi dari penambahan kapasitas produksi yang telah dilakukan Persero.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berhasil mencatatkan penjualan sebesar US$180,2 juta pada kuartal I 2017, meningkat sebesar US$11,5 juta atau 6,8 persen jika dibandingkan dengan kuartal I 2016 sebesar US$168,7 juta," jelas Iwan dalam keterangan resmi, Selasa (2/5).

Sritex, tambahnya, menargetkan pertumbuhan penjualan 8 persen-12 persen selama 2017. Ia menyatakan, dengan dukungan pesanan dari pelanggan serta tersedianya kapasitas produksi, manajemen optimistis dapat mencapai target tersebut.

Iwan mengungkapkan, Sritex juga menerapkan strategi untuk menormalisasikan kapasitas produksi yang baru serta melakukan inovasi pengembangan produk-produk yang bernilai tambah tinggi terutama pada kain jadi dan pakaian jadi.

Peningkatan kapasitas produksi guna menopang permintaan pelanggan, lanjut Iwan, menyebabkan penjualan dari kain jadi dan garmen juga meningkat 38 persen (US$24 juta) di kuartal I 2017 menjadi US$87,9 juta dibandingkan kuartal I 2016 sebesar US$63,5 juta.

Kontribusi kedua segmen terhadap total penjualan juga meningkat. Jika pada kuartal I 2016 kontribusi dari kedua produk tersebut adalah US$63,5 juta atau sebesar 38 persen dari total penjualan, maka pada kuartal I 2017 meningkat menjadi sebesar US$87,9 juta atau 48 persen dari total penjualan.

Peningkatan penjualan sebesar 38 persen dari kedua produk tersebut terutama dari produk pakaian jadi yang meningkat sebesar 150 persen, sedangkan untuk produk kain jadi sedikit mengalami penurunan akibat kapasitas produksi yang baru akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2017.

Strategi Sritex untuk melakukan efisiensi pada proses produksi dan biaya-biaya pada 2016 terus menunjukkan hasil.

"Terjadi peningkatan margin laba operasi di kuartal I 2017 menjadi 18,5 persen di bandingkan kuartal I 2016 sebesar 16,9 persen," jelas Iwan.

Kontribusi Ekspor Meningkat

Terkait dengan perluasan pasar ekspor, Iwan menyatakan program tersebut cukup berhasil, mengingat peningkatan kontribusi penjualan ekspor menjadi 53 persen dari total penjualan selama kuartal I 2017, dari sebelumya 49 persen di kuartal I 2016.

"Dengan bertambahnya kapastitas produksi maka di tahun 2017, kami menargetkan penjualan ekspor bisa berkontribusi sampai 56 persen dari total penjualan. Selain itu, kami juga mengembangkan pasar ekspor baru dengan menambah portofolio pelanggan global,"tegasnya.

Penambahan portfolio pelanggan global tersebut didukung oleh program diversifikasi perusahaan yang mengembangkan inovasi produk-produk baru seperti: tas, ransel, sleeping bag, sarung tangan, tenda, IPP set (Integrated Personal Protection set) yang digunakan oleh tentara khusus, pakaian CBRN (chemical, biological, radiation and nuclear) dan juga pakaian anti-stain yang digunakan oleh juru masak serta produk-produk lainnya.

"Sedangkan untuk pakaian militer, perseroan telah memproduksi pakaian militer dengan spesifikasi tinggi seperti anti-infra merah, anti nyamuk, anti bakteri, tahan api dan tahan basah," jelas Iwan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER