Jakarta, CNN Indonesia -- Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak para pengusaha Hong Kong untuk berinvestasi di Indonesia, salah satunya di sektor pelabuhan.
Dalam lawatannya ke Hong Kong pada awal pekan ini, Jokowi bertemu dengan Li Ka-Shing, pemilik CK Hutchison Holdings Limited di Hotel Conrad guna membicarakan peluang investasi.
"Jokowi telah bertemu dengan orang yang tepat untuk investasi pelabuhan. Hutchison merupakan operator pelabuhan terbesar dengan penguasan 12 persen persen kontainer yang ada di dunia," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasokan Rico Rustombi, dikutip Rabu (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rico berharap pertemuan Jokowi dan Li Ka-Shing akan memicu investasi pembangunan infrastruktur pelabuhan, terutama untuk wilayah Indonesia bagian Timur. Dengan begitu, perekenomian di wilayah tersebut akan semakin meningkat.
"Jadi bongkar muat tidak hanya bergantung di Jawa dan Sumatera," tutur dia.
Selain itu, dengan semakin banyak investasi pembangunan pelabuhan baru akan semakin menurunkan biaya logistik. Dengan begitu, kata dia, Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain dalam ekspor produk-produk unggulan.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, menyatakan Li Ka-Shing, salah satu penguasaha terkaya di Asia, memandang Indonesia sebagai negara dengan potensi yang luar biasa. Saat ini, nilai investasi CK Hutchison Holdings di Indonesia mencapai Us$ 10 miliar atau lebih dari Rp 130 triliun.
"Terdapat komitmen untuk meningkatkan investasi di Indonesia," ujar Retno yang turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Investasi AsingMasuknya investasi asing di pelabuhan di Indonesia terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan. Seperti halnya PT Jakarta International Container Terminal (JICT). Sejak masuknya Hutchison Port Holding (HPH) di tahun 1999 kapasitas melonjak dari 1,4 juta TEUs menjadi 2,6 juta TEUs.
Sebagai salah satu operator terminal peti kemas terbesar di dunia, kehadiran HPH mampu memberikan solusi bagi masuknya kapal-kapal besar ke Tanjung Priok. Seperti pekan lalu JICT berhasil melayani bongkar muat perusahaan pelayaran asal Prancis, Compagnie Maritime d'Affretement -Compagnie Generali Maritime.
CMA-CGM dan PT JICT telah sepakat menjalin kerja sama dengan membuka layanan baru, yakni dengan nama Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services.