Surya Semesta Siapkan Rp440 Miliar untuk Buyback Saham

CNN Indonesia
Minggu, 07 Mei 2017 16:48 WIB
Total saham yang akan dibeli kembali maksimal 9,2 persen dari saham yang beredar di publik.Surya Semesta mematok harga maksimal Rp1.000 per saham.
Total saham yang akan dibeli kembali maksimal 9,2 persen dari saham yang beredar di publik.Surya Semesta mematok harga maksimal Rp1.000 per saham. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyiapkan dana sebesar Rp440 miliar untuk aksi pembelian kembali (buyback) saham. Rencana aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (5/5) lalu.

Head of Investor Relation Erlin Budiman mengatakan, buyback saham akan dilakukan hingga tahun depan. Namun, ia belum dapat memastikan kapan tepatnya perusahaan melakukan aksi tersebut.

"Masa buyback sahamnya sampai November tahun depan," ujarnya, Jumat (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Erlin, total saham yang akan dibeli kembali maksimal 9,2 persen dari saham yang beredar di publik. Sementara, Surya Semesta juga mematok harga maksimal buyback saham pada harga Rp1.000 per saham.

Artinya, perusahaan tidak akan melakukan buyback saham jika harga saham Surya Semesta berada diatas Rp1.000 per saham. Melihat harga akhir pekan lalu, harga saham perusahaan masih berada di level Rp750 per saham.

"Itu memang secara aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kami akan tetapkan maksimum harga di level Rp1.000 per saham. Saat ini, sekitar Rp700 per saham. Kami sebagai emiten tidak bisa menentukan harga, pasar yang menentukan," papar Erlin.

Ia menambahkan, seluruh dana yang digunakan untuk buyback saham akan memakai kas internal. Nantinya, saham yang telah dilakukan buyback akan disimpan sebagai treasury stock.

"Akan kami simpan dalam waktu biasanya tiga tahun," imbuh dia.

Sekadar informasi, Surya Semesta membukukan kinerja yang kurang baik sepanjang tahun lalu. Pendapatan perusahaan turun 22 persen menjadi Rp3,79 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,86 triliun.

Penurunan tersebut membuat laba bersih perusahaan anjlok hingga 79,2 persen dari Rp303 miliar menjadi hanya Rp63 miliar. Namun, total aset perusahaan tetap tumbuh sebesar 11,32 persen menjadi Rp7,19 triliun dari Rp6,46 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER