Jakarta, CNN Indonesia -- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengklaim berhasil mengakuisisi total lahan hingga 635 hektare (ha) sampai akhir April 2017. Sebanyak 530 ha merupakan hasil akuisisi dari tahun lalu, sedangkan sisanya 105 ha diperoleh dari pembebasan lahan baru-baru ini.
Head of Investor Relation Erlin Budiman menuturkan, perusahaan menargetkan dapat menambah sekitar 500 ha lahan baru di sepanjang tahun ini. "Tahun ini, total akuisisi lahan ditargetkan sampai 1.000 ha. Tahun lalu, ditutup di 530 ha. Pada akhir April 635 ha. Memang, dari tahun lalu belum ada yang signifikan," ujarnya, Jumat (5/5).
Emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang konstruksi tersebut tercatat mengalokasikan sebagian belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini untuk akuisisi lahan di Subang sebesar Rp750 miliar dari total belanja modal Rp1,5 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, manajemen tidak menyebut biaya investasi yang telah digelontorkan hingga akhir April. Yang pasti, ia menyebutkan, harga tanah di Subang berfluktuasi.
"Kami targetkan Rp750 miliar. Itu tapi sebesar-besarnya segitu. Untuk harga memang ada naik dan turun, bergantung lokasi dan besarnya lahan," ungkap Erlin.
Akuisisi lahan yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan industri itu rencananya akan dipasarkan mulai 2019 mendatang. Diharapkan, perusahaan mulai merancang masterplan tahun depan.
Untuk diketahui, perusahaan telah menggenggam izin lokasi seluas 2.000 ha. Lokasi kawasan industri ini akan berada di sisi kanan dan kiri tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Sementara itu, perusahaan juga merencanakan untuk membuat perusahaan patungan (jont venture) dan ditargetkan terwujud pada kuartal II 2017. Perusahaan patungan tersebut nantinya akan mengembangkan kawasan industri di kawasan Cikarang.
"Luasnya 300 ha. Dari total itu, kami sudah miliki 110 ha. Nanti 140 ha milik mitra lain. Jadi, yang perlu diakuisisi sekitar 50 ha," papar Erlin.
Dengan demikian, dana yang akan digunakan untuk memuluskan pembentukan perusahaan patungan tidaklah besar lantaran perusahaan telah memiliki sebagian lahan di Karawang.