Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, terpilihnya Emmanuel Macron sebagai presiden baru Prancis tidak akan terlalu memengaruhi komitmen hubungan Indonesia-Prancis seperti yang telah disepakati sebelumnya.
"Pemerintahan Prancis yang baru ini kan pemerintahan seperti sekarang. Kalau Macron tidak terpilih baru berubah," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, mengutip Antara, Selasa (9/5).
Sebelumnya, kunjungan pimpinan Prancis sebelumnya Francois Hollande ke Indonesia akhir Maret lalu menghasilkan komitmen investasi baru bernilai US$2,6 miliar dari pengusaha-pengusaha Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joko Widodo mengapresiasi komitmen dengan Prancis tersebut, yang terutama menyangkut kerja sama di bidang energi, infrastruktur, dan ritel.
Presiden Jokowi juga menyambut baik fokus baru dalam kerja sama bilateral Indonesia-Prancis, yaitu menyangkut kerja sama bidang maritim dan ekonomi kreatif.
Pemerintah Prancis juga mengaku telah berkomitmen meningkatkan kemitraan dalam bidang-bidang lain, seperti perikanan, pertanian, prasarana, transportasi, dan energi terbarukan.
Sebagaimana diketahui, Macron memenangi pemilihan presiden Prancis putaran kedua yang digelar Minggu (7/5). Ia unggul dengan perolehan 65 persen suara, menyingkirkan pesaingnya Marine Le Pen.
Macron akan dilantik menjadi presiden baru Prancis pada Minggu (14/5) di Paris. Pemerintah Indonesia mengapresiasi pemerintah dan rakyat Prancis yang telah menyelenggarakan pesta demokrasi secara aman dan damai pada 7 Mei 2017, serta menyambut baik keterpilihan Macron sebagai pemimpin baru Prancis.