Jakarta, CNN Indonesia -- PT Totalindo Eka Persada optimis mampu meraih kontrak baru Rp3 triliun pada tahun ini. Saat ini dari target 11 proyek, perseroan telah mengantongi empat proyek.
Direktur Utama Totalindo Eka Donald Sihombing menjelaskan, nilai kontrak baru yang diperoleh dari empat proyek tersebut sebesar Rp1,5 triliun. Dengan demikian, perusahaan saat ini telah meraup setengah dari target kontrak baru tahun ini.
"2017 ini di bulan Mei sudah kantongi empat proyek, jadi untuk meraih Rp3 triliun itu sangat memungkinkan," ujar Donald, Selasa (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donald yakin sisa target kontrak baru sekitar Rp500 miliar dapat dipenuhi dari proyek pemerintah. Beberapa jenis proyek pemerintah yang dapat digarap pihaknya antara lain, rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan rumah susun sederhana milik (rusunami).
"Dari pemerintah banyak, kami mencari proyek pemerintah. Kan pemerintah keseluruhan proyek bisa puluhan triliun. Kami yakin Rp500 miliar masih bisa di dapat dari proyek pemerintah," ungkapnya.
Sementara itu, target proyek senilai Rp1 triliun diharapkan datang dari swasta. Saat ini, pihaknya tengah melakukan tender dengan beberapa pihak swasta dan sedang dalam proses negosiasi. Beberapa pihak swasta tersebut diakui Donald merupakan perusahaan yang memang sudah berlangganan menggunakan jasa Totalindo Eka.
"Kami sekarang lagi tender 11 proyek, sedang nunggu yang tujuh proyek lagi," imbuh Donald.
Donald mengaku, pihaknya saat ini menyasar seluruh segmen bisnis, baik menengah ke bawah maupun atas. Hal tersebut membuat pihaknya tak banyak merasakan perlambatan bisnis properti atau konstruksi yang tengah terjadi beberapa tahun terakhir. Pasalnya, proyek pembangunan hunian kelas menengah ke bawah seperti rusun dengan harga Rp15 juta-Rp25 juta tetap memberikan keuntungan ditengah kelesuan proyek kelas menengah ke atas.
"Yang kelas menengah ke atas sedang melambat, tapi kelas menengah tidak begitu banyak apalagi rusunawa dan rusunami itu tidak berpengaruh," tandas dia.
Sekadar informasi, pihaknya mencatatakan pendapatan yang meningkat tajam menjadi Rp3,12 triliun pada tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,49 triliun. Menurut Donald, sekitar 93 persen pendapatan perusahaan berasal dari proyek perkantoran, kawasan terpadu, dan pembangunan hunian.