Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal masuk
(capital inflow) ke Indonesia sejak awal tahun hingga minggu pertama Mei 2017 mencapai Rp106 triliun. Realisasi tersebut melonjak 41,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp75 triliun.
Gubernur BI Agus DW MArtowardojo mengungkapkan aliran modal tersebut masuk ke pasar surat berharga negara maupun pasar modal.
"Jadi itu menunjukkan bahwa, secara fundamental, ekonomi Indonesia dianggap baik dan minat ke Indonesia untuk f
oreign direct investment maupun
portfolio investment terus mengalir," tutur Agus saat ditemui kompleks kantor BI, Jumat (12/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kondisi tersebut, Agus pun optimis neraca pembayaran
(Balance of Payment/BoP) sepanjang tahun ini akan melanjutkan tren positif seperti tahun lalu yang mencatatkan surplus sebesar US$12 miliar.
"Kuartal pertama 2017, saya lupa angkanya (BoP), tetapi menujukkan angka positif walaupun tidak setinggi tahun 2016," ujarnya.
Agus menjelaskan, secara siklus, kondisi neraca pembayaran pada kuartal kedua biasanya akan menghadapi tekanan. Namun, dia memperkirakan neraca pembayaran pada kuartal kedua masih akan mencatatkan surplus.
Disisi lain, menurut dia, Indonesia perlu mewaspadai kondisi eksternal yang dipicu oleh arah kebijakan moneter dan fiskal Amerika Serikat (AS). Salah satunya, yakni rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS. Pasalnya, keputusan AS akan mempengaruhi stabilitas keuangan dunia, termasuk Indonesia.
Di sisi lain, Agus menyambut baik meredanya tensi geopolitik di Uni Eropa yang dibuktikan oleh pemilihan umum (pemilu) untuk memilih Presiden Perancis yang berjalan lancar.
"Kami melihat bahwa pemilu di Perancis yang berjalan dengan baik itu akan berdampak positif," ujarnya.