BI Yakin Bunga AS Bakal Naik di Juni

CNN Indonesia
Jumat, 12 Mei 2017 14:55 WIB
BI memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali pada tahun ini dan berlanjut paling tidak sebanyak tiga kali pada tahun depan.
Pada pertemuan bank sentral se-Asia di Yokohama, Jepang, pekan lalu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku telah berbicara dengan perwakilan The Fed terkait rencana kebijakan moneter Amerika Serikat, termasuk rencana kenaikan suku bunga.(CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) meyakini bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), bakal kembali menaikkan suku bunga acuannya (FFR) pada Juni mendatang. Saat ini, FFR tercatat sebesar satu persen setelah sempat naik 25 bps dari sebelumnya sebesar 0,75 persen.

"Kita sekarang sudah terus mendapatkan kepastian bahwa (suku bunga The Fed) di Juni akan naik dan itu bagus karena komunikasi dilakukan dengan baik," tutur Gubernur BI Agus DW Martowardojo saat ditemui di Kompleks BI, Jumat (12/5).

Pada pertemuan bank sentral se-Asia di Yokohama, Jepang, pekan lalu, Agus mengaku telah berbicara dengan perwakilan The Fed terkait rencana kebijakan moneter yang akan diambil, termasuk soal rencana kenaikan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BI pun memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali pada tahun ini. Kenaikan tersebut juga akan berlanjut paling tidak sebanyak tiga kali pada tahun depan.

"Jadi kita sudah harus bersiap diri terhadap kondisi di mana terjadi kenaikan FFR dan dolar AS dan ini tentu berdampak terhadap stabilitas keuangan karena akan dilakukan dua, tiga tahun ke depan kenaikan itu," ujarnya.

Selain rencana kenaikan FFR, BI juga mewaspadai rencana penurunan neraca (balance sheet) The Fed yang saat ini mencapai US$ 4 triliun. Namun, The Fed meyakinkan bahwa penurunan neraca tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Penurunan Bunga Kredit
Seiring rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed, Agus pun menilai penurunan suku bunga kredit masih akan memerlukan waktu. Penurunan bunga kredit menurut dia, akan bergantung proses konsolidasi perbankan, serta permintaan kredit.

"Kalau nanti konsolidasi di perbankan sudah lebih baik dan menyesuaikan tingkat bunga, tentu (penurunan bunga kredit) akan dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, hingga kuartal pertama tahun ini, penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar 9,2 persen (yoy), membaik dibandingkan pertumbuhan kredit di akhir tahun lalu sebesar 7,87 persen. Tahun ini, BI menargetkan pertumbuhan kredit perbankan dapat berada dikisaran 10-12 persen.
higga
Saat ini, pertumbuhan kredit masih di level satu digit. Namun demikian, awal tahun ini, permintaan kredit sudah mulai membaik. Berdasarkan data OJK, pertumbuhan kredit pada kuartal I 2017 mencapai 9,2 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER