Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia memperkirakan terjadinya tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada Juni 2017. Peningkatan tekanan kenaikan harga tersebut seiring meningkatnya permintaan masyarakat selama puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menjelaskan, indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang yang meningkat dari 140,4 pada bulan sebelumnya menjadi 149,7. Seiring kenaikan IEH, Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) pada 3 bulan yang akan datang juga lebih tinggi dari 134,8 pada bulan sebelumnya menjadi 154,3.
"Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada September 2017 diperkirakan menurun dengan nilai IEH 6 bulan mendatang sebesar 130,3, lebih rendah dari 131,3 pada bulan sebelumnya," ujar Tirta dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (12/5)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei penjualan eceran juga mengindikasikan adanya kenaikan pertumbuhan penjualan eceran pada Maret 2017 lalu. Peningkatan pertumbuhan penjualan eceran tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2017 yang tumbuh 4,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,7% (yoy) pada Februari 2017.
Peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kenaikan penjualan eceran kelompok makanan yang tumbuh sebesar 7,1% (yoy), lebih tinggi dari 5,1% (yoy) pada bulan sebelumnya," ujar Tirta dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (12/5)
Adapun penjualan eceran pada kelompok non makanan menurut Tirta, tercatat tumbuh 0,3% (yoy), lebih rendah dari 1,8% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara regional, peningkatan penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei, dengan peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi di kota Manado.
BI pun memperkirakan, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan berlanjut pada April 2017. Hal tersebut menurut Tirta, tercermin dari pertumbuhan IPR April 2017 sebesar 5,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan eceran tersebut diperkirakan masih didorong oleh kelompok makanan yang tumbuh 9,2% (yoy), sedangkan kelompok non makanan diperkirakan tumbuh sebesar 0,1% (yoy).