Jakarta, CNN Indonesia -- Cikarang Dry Port mengembangkan konsep
smart port untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran sistem logistik nasional, salah satunya melalui gerbang otomatis dan pembayaran elektronik.
Direktur Pelaksana PT Cikarang Inland Port Benny Woenardi mengatakan pihaknya akan meningkatkan sistem gerbang otomatis, e-DO, e-Billing dan e-Payment untuk meningkatkan pelayanan di pelabuhan tersebut. Dia menuturkan peningkatan pelayanan merupakan kunci dari bisnis yang berkelanjutan.
“Dalam proses pengeluaran barang nanti, perpindahan dan verifikasi data akan dilakukan melalui jaringan yang menghubungkan pelbagai sistem, termasuk Bea Cukai dan Indonesia National Single Window,” kata Benny dalam keterangannya, Senin (15/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cikarang Dry Port sudah menerapkan pelbagai sistem antara lain
Electronic Delivery Order (e-DO) yang mampu mengidentifikasi ketika importir sudah menyelesaikan proses administrasi pelayaran. Jika digabungkan dengan sistem gerbang otomatis, maka proses tersebut akan mempermudah pengeluaran barang.
Benny juga menuturkan pihaknya akan meluncurkan aplikasi
mobile berbasis Android dan iOS guna mendukung
smart port. Hal itu, kata dia, akan mempermudah pengguna jasa untuk melakukan pelacakan kontainer, cek tagihan, pengecekan jadwal kapal dan kereta.
“Ini akan mempermudah pengguna jasa untuk mengatur kegiatan logistik dengan menggunakan perangkat ponsel pintar, kapan pun dan di mana pun,” tegas Benny.
PT Cikarang Inland pun berkomitmen pengembangan
smart port itu guna mendukung pemerintah untuk mengefesiensikan sistem logistik nasional. Selain itu, juga mengintegrasikan Indonesia National Single Window.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menuturkan waktu proses bongkar muat barang hingga keluar pelabuhan (
dwelling time) di pelabuhan utama di Indonesia, menunjukkan perbaikan. “
Dwelling time kita pertahankan tiga hari,” katanya.