Cikarang Dry Port Kembangkan Sistem Smart Port

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 09:44 WIB
Cikarang Dry Port mengembangkan konsep Smart Port untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran sistem logistik nasional.
Cikarang Dry Port, pelabuhan darat yang dikelola PT Cikarang Inland Port, mengembangkan konsep smart port untuk mempercepat dan mempermudah distribusi barang.(Dok. Jababeka Infrastruktur)
Jakarta, CNN Indonesia -- Cikarang Dry Port mengembangkan konsep smart port untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran sistem logistik nasional, salah satunya melalui gerbang otomatis dan pembayaran elektronik.

Direktur Pelaksana PT Cikarang Inland Port Benny Woenardi mengatakan pihaknya akan meningkatkan sistem gerbang otomatis, e-DO, e-Billing dan e-Payment untuk meningkatkan pelayanan di pelabuhan tersebut. Dia menuturkan peningkatan pelayanan merupakan kunci dari bisnis yang berkelanjutan.

“Dalam proses pengeluaran barang nanti, perpindahan dan verifikasi data akan dilakukan melalui jaringan yang menghubungkan pelbagai sistem, termasuk Bea Cukai dan Indonesia National Single Window,” kata Benny dalam keterangannya, Senin (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cikarang Dry Port sudah menerapkan pelbagai sistem antara lain Electronic Delivery Order (e-DO) yang mampu mengidentifikasi ketika importir sudah menyelesaikan proses administrasi pelayaran. Jika digabungkan dengan sistem gerbang otomatis, maka proses tersebut akan mempermudah pengeluaran barang.
Benny juga menuturkan pihaknya akan meluncurkan aplikasi mobile berbasis Android dan iOS guna mendukung smart port. Hal itu, kata dia, akan mempermudah pengguna jasa untuk melakukan pelacakan kontainer, cek tagihan, pengecekan jadwal kapal dan kereta.

“Ini akan mempermudah pengguna jasa untuk mengatur kegiatan logistik dengan menggunakan perangkat ponsel pintar, kapan pun dan di mana pun,” tegas Benny.

PT Cikarang Inland pun berkomitmen pengembangan smart port itu guna mendukung pemerintah untuk mengefesiensikan sistem logistik nasional. Selain itu, juga mengintegrasikan Indonesia National Single Window.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan menuturkan waktu proses bongkar muat barang hingga keluar pelabuhan (dwelling time) di pelabuhan utama di Indonesia, menunjukkan perbaikan. “Dwelling time kita pertahankan tiga hari,” katanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER