Rights Issue, Sky Vision Targetkan Raup Dana Rp129 miliar

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2017 09:05 WIB
Perseroan berencana melepas 1,29 miliar saham baru dan menetapkan nilai nominal penerbitan saham baru tersebut sebesar Rp100 per saham.
Pada sepanjang tahun lalu, PT MNC Sky Vision Tbk tercatat memiliki sebanyak 2,5 juta pelanggan. (Dok. MNC Group)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) berencana menerbitkan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,29 miliar saham. Adapun nilai nominal penerbitan saham baru tersebut ditetapkan sebesar Rp100 per saham.

Investor Relations MNC Sky David Audy menjelaskan, rencana tersebut sudah disetujui oleh pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir pekan lalu. Rencananya, perusahaan media bagiian dari MNC Group ini berencana menggunakan seluruh dana yang diperoleh nantinya untuk menambah modal kerja.

"RUPSLB juga menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada direksi perusahaan dengan persetujuan dewan komisaris untuk menentukan rasio pelaksanaan PUT I, harga pelaksanaan, penggunaan dana, dan penyesuaian tindakan lain," ungkap David dalam keterangan resmi, dikutip Senin (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disisi lain, David menyebut, pada sepanjang tahun lalu. total pelanggan perusahaan mencapai 2,5 juta pelanggan. Sementara itu, rata-rata churn rate bulanan turun dari sebelumnya 1,86 persen menjadi hanya 0,99 persen.

Adapun, MNC Sky pada akhir tahun lalu tercatat melakukan pembiayaan kembali (refinancing) senilai US$243 juta atas pinjaman sindikasi tahun 2013. Pembiayaan kembali tersebut dilakukan dengan menggunakan pinjaman sindikasi baru sebesar US$170 juta yang akan jatuh tempo pada 2019 mendatang.

"Dengan pokok pinjaman yang lebih kecil, perseroan dapat melakukan penghematan yang signifikan dari segi pembayara bunga," terang David.

Pada kuartal pertama tahun 2017, perusahaan menderita rugi bersih tahun berjalan mencapai Rp103,94 miliar atau berbanding terbalik dari sebelumnya yang tercatat laba sebesar Rp127,39 miliar.

Pendapatan perusahaan turun 18,71 persen menjadi Rp601,36 miliar dari sebelumnya Rp739,78 miliar. Seiring dengan turunnya pendapatan perusahaan, beban langsung pendapatan juga turun 5,64 persen menjadi Rp385,8 miliar dari sebelumnya Rp408,89 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER