Jakarta, CNN Indonesia -- PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk telah menetapkan 140 saham hingga 150 saham yang dapat ditransaksikan secara margin. Transaksi margin adalah transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh perusahaan efek.
Lebih rinci, tidak semua emiten yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk dalam saham yang bisa ditransaksikan secara margin di Trimegah Sekuritas. Pasalnya, BEI menetapkan 180 saham margin.
Chief Operation Officer Trimegah Sekuritas Paul Rafiuly menyatakan, perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilih saham tersebut. Menurutnya, Trimegah Sekuritas fokus pada kondisi fundamental tiap emiten yang ditetap dapat ditransaksikan secara margin oleh BEI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, perusahaan melakukan penyaringan kembali untuk menghindari adanya emiten yang dikeluarkan dari daftar saham margin. Meski begitu, bukan berarti Trimegah Sekuritas tidak melakukan evaluasi terhadap daftar saham yang dipilihnya.
"Ini dalam pertimbangan risiko, kalau tiba-tiba saham-saham itu masuk margin tapi tiba-tiba bulan depan keluar dari daftar margin kami tidak mau, itu malah lebih parah kalau bulan depan tidak dijamin," ungkap Paul, Senin (15/5).
Namun, perusahaan tidak bisa membocorkan emiten mana saja yang ditetapkan sebagai saham margin secara terbuka. Hanya saja, perusahaan akan memberikan informasi itu khusus kepada nasabahnya.
"Tiap bulan kami kasih tau ke nasabah, ada sistemnya. Di sistem bisa dilihat indikasi sahamnya margin atau bukan, dan akunnya pun tidak boleh digabung. Ada akun margin," papar dia.
Asal tahu saja, perusahaan sudah mulai melakukan pembicaraan kepada BEI untuk dapat mendapatkan kucuran pinjaman dana dari PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) setelah perusahaan itu resmi beroperasi.
"Kan itu belum final semuanya, jadi mengajukan kerja sama juga. Kami akrab kerja sama dengan BEI," tutur Paul.
Bila dilihat berdasarkan syarat modal kerja bersih disesuaikan (MKBD), Trimegah Sekuritas sendiri sudah sesuai karena posisi MKBD perusahaan saat ini sebesar Rp329 miliar. Pasalnya, BEI mematok minimal MKBD perusahaan sekuritas yang dapat menerima pinjaman sebesar Rp250 miliar.
"Kami lebih dari Rp250 miliar, ya ada tambah-tambah berapa puluh miliar lah," imbuh dia.
Untuk saat ini, porsi transaksi margin sendiri baru mencapai 25 persen dari total transaksi. Sementara, perusahaan menargetkan porsi transaksi margin dapat mencapai lebih dari 50 persen dalam waktu satu hingga dua tahun mendatang.
Selanjutnya, mayoritas nasabah yang melakukan transaksi saham di Trimegah Sekuritas masih dari institusi, yakni 70 persen. Kemudian, untuk nasabah reksa dana institusi sendiri lebih dari 70 persen.
"Kalau dari
fixed income kebanyakan malah hampir semuanya institusi," tandas Paul.
Sebelumnya, Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan menyebut, perusahaan berharap adanya pertumbuhan dari investor ritel. Untuk itu, perusahaan akan menambah aplikasi untuk memudahkan investor melakukan transaksi.
Sementara, perusahaan menargetkan transaksi harian tumbuh diatas 20 persen tahun ini. Tahun lalu, rata-rata transaksi harian Trimegah Sekuritas sebesar Rp400 miliar.
Sekadar informasi, Trimegah Sekuritas baru saja meluncurkan aplikasi investasi Trima versi dekstop. Hal ini melengkapi aplikasi sebelumnya yang terdapat di
smartphone.