Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang ramadan dan lebaran, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DKI Jakarta melakukan evaluasi dan pemantauan harga seiring dengan meningkatnya permintaan yang membuat sejumlah harga pangan melambung.
Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK) BPS, rata-rata inflasi DKI Jakarta naik hampir satu persen (month to month) pada momentum ramadan dan lebaran. Bahkan, inflasi bahan makanan dapat mencapai 2,0 persen.
Apabila dilihat dari komoditasnya, daging sapi, daging ayam, telur ayam, cabai merah dan bawang merah adalah komoditas pangan yang kerap berkontribusi terhadap inflasi. Dilihat dari waktu kenaikannya, umumnya harga bumbu-bumbuan meningkat pada H-7 sebelum Idul Fitri. Sementara, daging sapi dan daging ayam pada H-4.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, rata-rata kenaikan harga beras saat lebaran umumnya tidak sebesar komoditas bumbu-bumbuan dan daging, yaitu 0,27 persen. Namun, dengan jumlahnya yang besar pengaruhnya menjadi signifikan.
Melalui keterangan resmi, Rabu (17/5), Humas Bank Indonesia DKI Jakarta menyatakan, pemantauan beras menjadi perhatian khusus dari TPID DKI Jakarta, terutama karena merupakan komoditas strategis yang memiliki bobot terbesar dalam inflasi bahan pangan.
Dengan menjaga harga pangan dan komoditas pendukung lainnya diharapkan mampu meredam tekanan inflasi lebaran tahun ini yang diperkirakan berada di level 4,0-5,0 persen.
"Oleh karena itu, pemantauan khusus menjelang ramadan dan lebaran 2017 perlu terus dilakukan di Pasar Induk Beras Tjipinang untuk memastikan pasokan beras, khususnya saat ramadan dapat tercukupi," ujarnya mengutip siaran pers.
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk menghadapi peningkatan permintaan bahan pangan dan bahan pendukung lainnya, antara lain melalui program pengendalian dan penyediaan pasokan.
Dalam menjalankan strategi tersebut TPID DKI Jakarta akan melakukan koordinasi yang intensif dengan BUMD pangan, Bulog, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, serta pihak swasta terkait.
Berbagai program penanganan harga tersebut disiapkan, antara lain melalui kegiatan pasar murah yang dilakukan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Operasi pasar juga bakal dilakukan dalam rangka meredam gejolak harga beberapa komoditas strategis pada waktu-waktu yang sudah ditentukan.
Pemantauan pasokan bahan pangan strategis, seperti beras, minyak goreng, daging sapi, gula pasir dan daging kerbau akan mendapat perhatian utama oleh TPID DKI Jakarta. Di samping itu, komoditas pangan lainnya juga terus dipantau dalam rangka kestabilan pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tidak hanya komoditas pangan, pengawasan faktor kelaikan angkutan umum antar kota dan pemantauan tarif angkutan juga akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan. Sementara, Polda Metro Jaya akan fokus pada keamanan jalur distribusi pangan untuk pencegahan kegiatan penimbunan bahan pangan.