Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) membukukan pembiayaan baru (
new booking) sebesar Rp9,8 triliun per akhir April 2017 atau tumbuh 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang 2016, Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp30,9 triliun. Adapun target pertumbuhan
new booking tahun ini adalah 5 hingga 10 persen dengan asumsi industri otomotif tetap bertumbuh.
Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengungkapkan tahun ini perusahaan menghadapi tantangan yang berasal dari lambatnya penjualan otomatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini, penjualan kendaraan diperkirakan hanya akan tumbuh 5 persen. Sementara, sekitar 98 persen bisnis pembiayaan Adira disalurkan untuk membiayai kredit untuk sektor otomotif, yang didominasi pembiayaan roda dua.
"Kalau kita lihat otomatif, [penjualan] roda dua masih lambat, masih
negatif growth, roda empat sudah positif, yang lebih positif yang lebih ke segmen penumpang," tutur Made saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (18/5).
Guna menghadapi tantangan tersebut, anak usaha PT Bank Danamon Tbk ini terus memperbanyak variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen, seperti pembiayaan barang elektronik (
durable goods), syariah, dan pembiayaan multi guna.
"Di samping itu kita juga memperluas jaringan distribusi kita, bekerja sama dengan Bank Danamon, dan mitra lainnya," ujarnya.
Mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor pada kuartal I 2017 tercatat sebanyak 1.401.538 unit. Angka tersebut turun sebesar 7,34 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama pada tahun lalu, 1.504.468 unit.
Sementara, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil sepanjang kuartal I 2017 sebanyak 283.245 unit. Jumlah tersebut naik 5,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, 267.302 unit.