Luhut Sebut Isu Komunisme Ancam Investasi Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2017 23:08 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berharap semua pihak bisa menjaga kondisi stabilitas nasional demi iklim investasi di Indonesia.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan berharap semua pihak bisa menjaga kondisi stabilitas nasional demi iklim investasi di Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan isu komunisme yang beredar di masyarakat akan mengancam iklim investasi bagi investor yang berminat menanamkan modal di Indonesia.

"Bagaimana investor tertarik jika yang dilihat adalah berita yang mengancam keamanan? Tinggal laporkan saja kepada yang berwenang nanti akan diatasi, jangan membuat suasana jadi tidak kondusif," kata Luhut seperti dilansir dari Antara, Selasa (23/5).

Luhut menjelaskan isu mengenai komunisme menjadi isu sentral yang tidak jelas ujungnya. Bahkan, ia mengaku Presiden telah mengumpulkan kepala staf angkatan, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN dan Menkopolhukam untuk memberikan instruksi agar tidak ada ideologi komunisme masuk di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ada, segera ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan perundangan yang ada. Saya minta ini digarisbawahi. Semua teritorial kita perintahkan, dan sekaligus mencari bahwa ada orang yang melaporkan kegiatan komunisme. Jadi semua institusi keamanan ini bekerja sama," katanya.

Selain itu, mengenai pekerja ilegal, ia menyebut Presiden memerintahkan semua elemen teritorial supaya memantau memastikan bahwa hal itu tidak ada. Jika pun ada beberapa ribu pekerja ilegal, menurutnya masih bisa dipahami.

Presiden, lanjutnya, juga sudah memberikan arahan, untuk mengurangi kemungkinan itu terjadi dengan menyiapkan sumber daya buruh lokal lebih awal dengan politeknik dan vokasional.

Luhut berharap semua pihak bisa menjaga kondisi stabilitas nasional demi iklim investasi di Indonesia, agar bisa memajukan pertumbuhan ekonomi secara global.

"Bagi para pengamat, pemerhati, akademisi dan lainnya, janganlah berkomentar yang tidak-tidak, kita kedepankan kepentingan nasional, semua bisa diatasi bersama-sama demi menjaga perekonomian Indonesia," tambahnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER