Wimboh Santoso Tolak Kursi Anggota OJK Jika Gagal Jadi Ketua

CNN Indonesia
Senin, 05 Jun 2017 19:05 WIB
Sementara, pesaing Wimboh, yaitu Sigit Pramono mengaku memilih dua posisi di OJK. Selain ketua, ia juga mengincar kursi kepala pengawas eksekutif perbankan.
Sementara, pesaing Wimboh, yaitu Sigit Pramono mengaku memilih dua posisi di OJK. Selain ketua, ia juga mengincar kursi kepala pengawas eksekutif perbankan. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso secara tegas menolak dicalonkan untuk menjadi anggota DK OJK apabila tidak lolos menduduki kursi sebagai Ketua DK OJK Periode 2017-2022.

Wimboh mengatakan, ia lebih memilih mengaktualisasikan dirinya sebagai profesional di institusi atau bidang lain. Dengan kata lain, Wimboh merasa akan lebih optimal kalau bekerja di luar OJK.

Kendati ada beberapa pihak yang menyebut Wimboh dan calon Ketua DK OJK lainnya Sigit Pranomo pantas untuk bersanding di jajaran teratas OJK, namun Wimboh merasa lebih baik hanya salah satu di antaranya yang menjabat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau berdua di dalam OJK untuk apa? Lebih baik satu di luar. Saya dan Pak Sigit seumur, jadi sayang kalau dua-duanya di dalam," ungkap Wimboh.

Berbeda dengan Wimboh, Sigit mengakui ia memilih untuk dua posisi di OJK. Jika urung menjabat sebagai pimpinan teratas di OJK, ia bersedia ditempatkan sebagai Kepala Pengawas Eksekutif Perbankan, mengingat pengalamannya di sektor perbankan.

Sigit percaya diri mencalonkan dirinya sebagai Ketua OJK karena pernah berkecimpung di sektor jasa keuangan lainnya selain perbankan, yakni pasar modal dan Industri Keuangan Non Perbankan (IKNB).

"Tetapi, saya diingatkan kembali oleh DPR kalau kewenangan ada pada mereka, tapi saya memang daftarnya untuk dua itu," ucap Sigit.

Sekadar informasi, Wimboh menjabat sebagai komisaris utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sejak 2015 lalu. Sebelumnya, ia pernah menduduki jabatan direktur eksekutif International Monetary Fund (IMF) dan kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) di New York.

Jabatannya di IMF digenggam setelah menjabat sebagai direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI pada 2010-2012.

Sementara, Sigit merupakan seorang praktisi yang saat ini menempati jabatan sebagai Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Ia sempat menjadi direktur utama Bank Internasional Indonesia (BII) pada 2002-2003, direktur utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan menjadi ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas).
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER