Ramadan dan Fenomena Rajin Gesek Kartu Kredit

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2017 10:55 WIB
Terdapat kecenderungan masyarakat untuk giat menggesek kartu kredit pada Ramadan dan Lebaran karena bisa dibayar dengan uang Tunjangan Hari Raya (THR).
Terdapat kecenderungan masyarakat untuk giat menggesek kartu kredit pada Ramadan dan Lebaran karena bisa dibayar dengan uang Tunjangan Hari Raya (THR). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan konsumsi masyarakat di periode Ramadan dan Lebaran dinilai menjadi peluang perbankan untuk mendongkrak transaksi kartu kredit. Kemudahan dalam penggunaan menjadikan kartu kredit sebagai pilihan alat pembayaran bagi masyarakat.

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) memperkirakan, peningkatan transaksi kartu kredit selama periode Ramadan dan Lebaran 2017 mencapai 10 persen dibandingkan rata-rata per bulan.

"Di Ramadan,kebanyakan transaksi kartu kredit untuk belanja di supermarket, departement store dan restoran," tutur General Manager AKKI Steve Marta saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (6/6) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mudah digunakan, menurut Steve, bank penerbit kartu kredit juga banyak menawarkan diskon transaksi. Hal itu membuat masyarakat makin rajin menggesek kartu kredit selama periode Ramadan dan Lebaran.

Sementara, dampak penurunan batas maksimal kredit dari 2,95 persen per bulan menjadi 2,25 persen per bulan oleh Bank Indonesia (BI) terhadap transaksi kartu kredit selama Juni-Juli belum bisa diprediksi. Pasalnya, lanjut Steve, kebijakan tersebut lebih diarahkan untuk meringankan kewajiban nasabah sehingga bisa menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL).

Saat ini rasio NPL kartu kredit ada di kisaran 3 persen. Dengan adanya penurunan batas maksimal bunga, Steve berharap NPL kartu kredit bisa di bawah 3 persen.

Perencana keuangan Tejasari Assad tak memungkiri adanya kecenderungan masyarakat untuk makin sering menggunakan kartu kredit selama periode Ramadan dan Lebaran. Misalnya, kartu kredit digesek untuk keperluan buka puasa bersama maupun persiapan kebutuhan Lebaran.

Pelunasan kenaikan transaksi tersebut nantinya bisa terkompensasi oleh Tunjangan Hari Raya (THR) yang akan diterima nasabah.

Namun demikian, Tejasari mengingatkan transaksi belanja menggunakan kartu kredit jangan sampai melampaui kemampuan bayar nasabah pada waktu jatuh tempo. Dengan demikian, nasabah tidak menanggung beban bunga yang tinggi di kemudian hari.

Karenanya, sebelum menggesek kartu kredit, nasabah harus lebih dulu memastikan berapa porsi THR yang bisa digunakan untuk membayar kartu kredit. Hal itu dilakukan setelah nasabah mengalokasikan anggaran THR untuk keperluan terkait Lebaran mulai dari belanja, pembayaran zakat, hingga pembayaran THR jika memiliki pekerja.

"THR mesti dibagi dari awal agar saat kartu kredit jatuh tempo, budget untuk membayar [tagihan kartu kredit] sudah tersedia," ujar Tejasari.

Bank Berlomba Sedot Transaksi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER