Cegah Spekulasi, Kemendag Bakal Pasang Papan Harga di Pasar

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2017 14:13 WIB
Kementerian Perdagangan akan mengajukan anggaran papan digital tersebut ke dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018.
Kementerian Perdagangan akan mengajukan anggaran papan digital tersebut ke dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita akan memaksimalkan pemasangan papan digital harga komoditas di pasar-pasar tradisional seluruh Indonesia. Kemendag akan mengajukan anggaran papan digital tersebut ke dalam pagu anggaran di tahun 2018.

"Kami rencanakan pasar revitalisasi dengan APBN ada papan harga di depan pasar. Kalau pasar induk kami akan berikan range harga," ujar Enggar di gedung BI, Senin (12/6).

Tujuan dari papan harga digital tersebut adalah agar pembeli dan pedagang sama-sama mendapat perlindungan dari aksi para spekulan yang kerap memainkan harga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, papan harga tersebut hanya dijadikan sebagai panduan dan bukan sesuatu yang bersifat harga mati. Pasalnya, selain harga komoditas yang fluktuatif dan bisa berubah sewaktu-waktu, pemasangan papan harga digital tersebut juga jangan sampai mematikan kekhasan pasar tradisional, yakni tawar menawar.

Menurutnya, pemasangan papan digital harga tersebut juga diperuntukkan bagi kelengkapan data yang terbaru bagi Kemendag. Enggar meyakini, papan harga digital tersebut akan sangat membantu masyarakat dalam bertransaksi.

"Pengelola pasar akan kami tata. Harus selesai dulu. Kedua kami akan pantau harian harganya melalui media," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani mendukung implementasi pemasangan papan harga dalam program revitalisasi pasar. Menurutnya papan harga merupakan bentuk transparansi harga dan upaya dalam memerangi praktik kompetisi perdagangan yang curang.

"Dengan transparansi harga, kita bisa mengecek yang ada di masyarakat meskipun masuk pakai email. Harus ada kerja sama dari sisi policy, pasokan dan transparansi harga agar kita bisa perangi praktik kompetisi yang sehat," katanya.

Menurut data Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag saat ini papan harga digital tersebut baru diterapkan di Pasar Gede dan Pasar Legi, Kota Solo, Jawa Tengah, dan di Kota Denpasar seperti Pasar Badung, Pasar Kereneng dan Pasar Sanglah, serta beberapa pasar di Kabupaten Buleleng, Bali.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER