Harapan Muliaman Pada Calon Bos Baru OJK

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2017 07:00 WIB
Calon pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru diharapkan meneruskan konsolidasi internal OJK dan upaya pendalaman pasar keuangan,
Selama hampir lima tahun memimpin OJK, Muliaman Hadad mengaku periode paling berkesan selama kepemimpinannya, justru pada saat pasar keuangan Indonesia menghadapi pelarian modal (capital outflow). (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menitipkan pesan khusus kepada Wimboh Santoso, penerus tongkat estafet kepemimpinannya di OJK. Salah satunya, meneruskan konsolidasi internal pada lembaga tersebut.

Harapannya, OJK bisa menjadi suatu lembaga yang solid dalam menjalankan tugasnya sebagai wasit industri jasa keuangan di Indonesia.

"Konsolidasi ini telah kita lakukan sejak lima tahun awal dengan membangun budaya baru, kultur baru, kultur melayani, meningkatkan governance (tata kelola), dan menghilangkan atau mengurangi fraud," tutur Muliaman di Gedung Soemitro Djojohadikusumo OJK, Senin (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muliaman pun berharap Wimboh juga bisa meningkatkan upaya pengawasan dan memperdalam industri jasa keuangan. Dengan demikian, perekonomian Indonesia bisa lebih tahan terhadap goncangan di pasar keuangan, khususnya pada pasar modal.

"Pasar modal semakin dalam, produk semakin bervariasi, dan akses kepada pasar modal semakin mudah, ini kan merupakan bagian dari pengembangan yang mesti terus dijalankan," jelasnya.

Selama hampir lima tahun memimpin OJK, Muliaman mengaku periode paling berkesan selama kepemimpinannya, yakni pada saat pasar keuangan Indonesia menghadapi pelarian modal (capital outflow). Hal tersebut terjadi saat Amerika Serikat melakukan pengurangan stimulus atau tapering off quantitative easing (QE) pada 2015 lalu.

Kala itu, nilai tukar rupiah sempat melampaui level Rp14 ribu per dolar AS dan perekonomian domestik dalam kondisi tertekan.

"Paling berkesan ketika merespon penurunan begitu banyaknya outflow. Kami akhirnya come out dengan berbagai paket kebijakan yang saya kira sangat signifikan," kenang Muliaman.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan OJK untuk menahan dampak negatif tersebut adalah dengan memberikan stimulus pada perbankan. Hal itu diwujudkan dalam Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2015 tentang Ketentuan Kehatian-hatian dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum.

Dalam beleid tersebut, OJK mengatur soal relaksasi restrukturisasi kredit perbankan untuk memperbaiki kualitas kredit.

"Restrukturisasi kredit yang paling signifikan, pada waktu itu terjadi kelemahan kualitas kredit. Bisnis itu kecil sekali waktu ekonomi sulit," terang Muliaman.

Sebagai informasi, pekan lalu, Komisi XI DPR RI telah menetapkan Wimboh sebagai Ketua DK OJK 2017-2022 untuk menggantikan Muliaman yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Juli mendatang. Wimboh mengungguli pesaingnya Sigit Pramono. Selain Wimboh, Komisi XI juga memilih enam anggota DK OJK yaitu Riswinandi, Nurhaida, Heru Kristiyana, Hoesen, Ahmad Hidayat, dan Tirta Segara.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER