Jelang Acara IMF-Bank Dunia di Bali, Pembangunan Digenjot

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2017 17:07 WIB
Pemerintah akan mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur sejumlah destinasi wisata potensial di dalam negeri untuk menangkap peluang.
Pemerintah akan mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur sejumlah destinasi wisata potensial di dalam negeri untuk menangkap peluang. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah akan mempercepat perbaikan dan pembangunan infrastruktur sejumlah destinasi wisata potensial di dalam negeri, sebelum menjadi tuan rumah pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dengan Bank Dunia.

Acara IMF dan Bank Dunia (World Bank/WB) atau IMF-WB Annual Meeting 2018 bakal digelar pada 8-14 Oktober 2018 mendatang di Nusa​​ Dua, Bali.

Menurut Luhut, percepatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur tersebut perlu dilakukan lantaran perhelatan IMF-WB 2018 berpotensi membuat Indonesia kebanjiran wisatawan mancanegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun jumlahnya diperkirakan lebih dari 15 ribu orang, yakni mulai dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF WB, lalu pimpinan dan para staf IMF WB, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSD/NGO, pers dan observer hingga keluarga para delegasi tersebut.

"Kami lihat juga pariwisata, akan kami atur peserta yang bawa keluarganya agar setelah sidang bisa pergi berkunjung di beberapa destinasi wisata Indonesia," ujar Luhut saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Selasa (13/6).

Selain mempercepat pembangunan infrastruktur, Luhut menyatakan pemerintah juga akan memoles sejumlah destinasi wisata agar kian memuaskan para delegasi IMF-WB 2018 yang datang ke Tanah Air, khususnya yang mengunjungi Pulau Dewata.

Kendati begitu, Luhut meminta para Kementerian/Lembaga (K/L) terkait untuk merampungkan laporan, terkait anggaran dan target-target yang bisa dibidik Indonesia saat menjadi tuan rumah IMF-WB 2018 nanti.

Adapun Luhut memberi waktu bagi para K/L, setidaknya sampai pekan depan, sehingga laporan dan konsep acara sektor ekonomi dan keuangan terbesar di dunia itu, bisa rampung sekitar 95 persen di pekan depan dan acara bisa berjalan dengan lancar.

"Pekan depan, Rabu (21/6), kami akan ke Bali untuk menerima masukan dari mereka (K/L terkait) mengenai apa-apa saja yang masih perlu disempurnakan dan anggarannya apa saja," imbuh Luhut.

Melengkapi Luhut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, laporan dari masing-masing K/L diharapkan segera masuk ke panitia pelaksana yang diketuai Luhut, terutama dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) agar pemerintah bisa memaksimalkan keuntungan dari acara ini.

"Ekstensi mereka tidak hanya Bali, namun kami akan tawarkan juga destinasi lain, sehingga akan kami tawarkan di Annual Meeting tahun ini. Sehingga mereka bisa rencanakan dari tahun sebelumnya," kata Sri Mulyani pada kesempatan yang sama.

Kamar Hotel Laris Manis

Kendati baru berlangsung pada tahun depan, Luhut mengatakan bahwa sebagian besar kamar hotel yang ada di kawasan Nusa Dua, Bali, sudah laris manis dipesan oleh para delegasi pertemuan IMF-WB 2018.

"Hotel Mulia itu sudah dibook oleh Bank of America, ada 200 kamar. Mereka sudah siapkan semuanya," tutur Luhut.

Dengan begitu, otomatis, percepatan perbaikan dan pembangunan destinasi wisata menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan pemerintah. Sebab, pemerintah tak ingin kehilangan keuntungan dari momentum pertemuan IMF-WB 2018 ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER