Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap, Indonesia bisa 'balik modal' setelah menggelontorkan dana untuk Pertemuan Tahunan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada Oktober mendatang di Bali.
"Pemerintah Indonesia ingin memanfaatkan peluang ini untuk mempromosikan Indonesia dan menarik sebanyak mungkin investment decision," ujar Luhut di gedung Kementerian Keuangan, Selasa (13/6).
Menurut Luhut, 'balik modal' dari investasi tersebut sangat terbuka bagi Indonesia. Pasalnya, sambung Luhut, Indonesia masih dipandang sebagai negara yang 'seksi' untuk diberi investasi oleh para investor asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak lihat ada alasan untuk orang tidak taruh (investasi) di Indonesia," imbuh Luhut.
Kemudian, di sisi lain, peluang mendapat suntikan dana segar semakin besar lantaran Indonesia telah mengantongi rating layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat, yakni Fitch, Moody's, dan yang teranyar dari Standard and Poor's (S&P).
Sayangnya, Luhut masih enggan berbagi target dan peluang investasi yang bisa dikantongi Indonesia saat perhelatan IMF-Bank Dunia 2018 tersebut.
"Ada berapa banyak agreement, dengan investment garde yang sudah kita capai. Namun saya tidak cerita berlebihan, namun saya kira akan signifikan," terangnya.
Sementara, di sisi lain, sembari berharap mendapat investasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dirinya sebagai bendahara negara juga akan melihat keseimbangan anggaran yang diproyeksikan pemerintah untuk perhelatan IMF-Bank Dunia 2018 itu.
"Ini masih diberi waktu sampai akhir Juni, yang kemudian akan kami inventarisir untuk seluruh anggaran. Kementerian Keuangan akan koordinir semua anggaran dari Kementerian/Lembaga, termasuk daerah dan juga dari Bank Indonesia," jelas Sri Mulyani.
Adapun dalam proyeksi awal, perkiraan anggaran yang dibutuhkan pemerintah untuk menggelar pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 mencapai Rp1 triliun. Dana tersebut, dianggarkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 dan APBN 2018 mendatang, bersamaan dengan waktu pelaksanaan acara tersebut.
Nantinya saat perhelatan IMF-Bank Dunia 2018, diperkirakan akan hadir lebih dari 15 ribu orang, mulai dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF WB, lalu pimpinan dan para staf IMF-Bank Dunia, para pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSD/NGO, pers dan observer hingga keluarga para delegasi tersebut.