Sri Mulyani: Tahun Depan Ditopang Banyak Acara Internasional

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jun 2017 03:34 WIB
Tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa acara internasional seperti Asian Games hingga pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.
Tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa acara internasional seperti Asian Games hingga pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi hingga 6,1 persen pada tahun 2018. Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis beberapa sentimen dari dalam negeri berpotensi menjadi penggerak ekonomi tahun depan, salah satunya dari pertemuan internasional yang banyak berlangsung.

Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk Pertemuan Tahunan Organisasi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Dunia (World Bank) atau IMF-WB Annual Meeting 2018 pada 8-14 Oktober 2018 mendatang, yang digelar di Nusa​​ Dua, Bali.

Selain itu, tahun depan Indonesia juga akan menjadi tuan rumah atas perhelatan event olahraga akbar Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang dimulai 8-16 Oktober tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari perhelatan ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu berharap acara besar tersebut bisa mendongkrak daya beli masyarakat Indonesia di samping pemasukan devisa negara yang dibawa oleh para turis asing.

"Ada faktor yang spesifik yaitu perhelatan Asian Games, Asian Paralympic Games, dan IMF World Bank meeting 2018. Selain anggaran tambahan juga hadir pengunjung yang bisa meningkatkan kegiatan ekonomi," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Selasa (13/6).

"Asian Games terkonsentrasi di Jakarta dan Palembang. IMF terkonsentrasi di Bali, tapi kami akan tawarkan 5 destinasi pariwisiata."

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga akan didukung oleh konsumsi rumah tangga, diproyeksikan akan tumbuh 5,1 persen hingga 5,4 persen. Begitu juga pada konsumsi pemerintah yang diproyeksikan berada dikisaran 3,8 persen hingga 4,3 persen.

"Kalau dengan asumsi daya beli masyarakat, kuncinya inflasi dan menciptakan lapangan kerja, ini jadi sangat penting," jelasnya.

Dari sisi global, ia memperkirakan kondisi tahun depan akan lebih membaik meski dibayangi oleh risiko perlambatan ekonomi Qatar usai dikucilkan oleh negara-negara Arab. Kondisi ini diprediksi bakal berpengaruh terhadap negara-neara yang pendapatannya berasal dari komoditas minyak dan gas alam cair.

Sementara itu, ia justru optimistis perekonomian negara China akan sedikit lebih membaik sehingga berimbas positif terhadap pertumbuhan perdagangan Indonesia.

"Menurut hasil studi di luar negeri, pertumbuhan ekonomi China akan sedikit 'mendingan' di 5 hingga 6 persen. Indonesia ada kenaikan dari permintaan global, terlihat dari kenaikan ekspor dan impor," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER