Sebanyak Tiga Perusahaan Tetapkan Harga Saham IPO

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2017 18:07 WIB
Ketiga perusahaan yang menetapkan harga penawaran saham perdana antara lain PT Hartadinata Abadi, PT Kirana Megatara dan PT Megapower Makmur.
Ketiga perusahaan yang menetapkan harga penawaran saham perdana antara lain PT Hartadinata Abadi, PT Kirana Megatara dan PT Megapower Makmur. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak tiga perusahaan menetapkan harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Sayangnya, harga penawaran yang dipatok dua perusahaan berada di batas bawah dari rentang awal.

Untuk diketahui, ketiga perusahaan yang telah mematok harga penawaran saham perdana tersebut antara lain PT Hartadinata Abadi, PT Kirana Megatara dan PT Megapower Makmur.

Berdasarkan keterangan resmi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Selasa (13/6), Hartadinata Abadi mematok harga saham IPO sebesar Rp300 per lembar. Angka itu berada di level bawah dalam rentang harga awal di kisaran Rp285-Rp356 per lembar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan rencana melepas 1,10 miliar lembar saham, maka perusahaan perhiasan ini berpotensi meraup dana sebesar Rp331,57 miliar.

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto menjelaskan, setengah dana raihan IPO akan digunakan untuk pembiayaan kembali sebagian dari pinjaman modal kerja.
Sisanya, sebesar 42 persen akan digunakan untuk membeli bahan baku, 6 persen untuk pembelian tooling chain machine, dan dua persen untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce.

Pembelian bahan baku menurut dia, diperlukan untuk meningkatkan utilisasi kapasitas produksi di empat pabrik perusahaan. Saat ini, tingkat utilisasi pabrik perseroan tercatat sebesar 26,6 persen dengan kapasitas produksi 60 kilogram (kg) per bulan.

"Targetnya dalam lima tahun ke depan jadi 60 persen utilitasnya," ujar Sandra, Rabu (10/5).

Sementara, Megapower Makmur mematok harga saham IPO di angka Rp200 per lembar. Angka itu berada di batas bawah dari rentang harga awal sebesar Rp200-Rp250 per lembar. Perusahaan berpotensi meraup Rp49 miliar dengan rencana melepas 245,1 juta lembar saham.

Rencananya, perusahaan pembangkit listrik ini akan menggunakan sekitar 50 persen dana hasil IPO untuk melunasi sebagian utang, terutama kepada pihak berelasi yakni Bina Puri Power Sdn Bhd, dan pemegang saham perusahaan. Sedangkan 50 persen dana IPO lainnya, akan digunakan sebagai tambahan modal kerja.

Saat ini, perusahaan memiliki sembilan proyek yang berada di lokasi berbeda. Di antaranya delapan proyek pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Partner utama perusahaan saat ini adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Adapun, Kirana Megatara merupakan salah satu perusahaan yang harga saham IPO-nya tidak di area bawah. Perusahaan mematok harga Rp458 per lembar, dari angka penawaran awal di kisaran Rp400-Rp458.

Produsen karet di bawah naungan Grup Triputra milik T. P. Rachmat ini berpotensi meraup Rp527,82 miliar dari rencana melepas 1,15 miliar lembar saham.

Perusahaan akan menggunakan 58 persen dana hasil IPO untuk menyuntik modal anak usaha. Sementara sebanyak 22 persen dana akan dipakai untuk membiayai sebagian pinjaman sindikasi bank. Kemudian sisanya dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja dan menambah modal anak usaha.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER