Mantan Dubes Korsel Ditunjuk jadi Komisaris Utama BEI

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2017 14:30 WIB
Dalam surat keterangan resmi OJK yang diperoleh CNNIndonesia.com, John A. Prasetio ditunjuk menjadi komisaris utama menggantikan Robinson Simbolon.
Dalam surat keterangan resmi OJK yang diperoleh CNNIndonesia.com, John A. Prasetio ditunjuk menjadi komisaris utama menggantikan Robinson Simbolon. (KBRI Korsel via https://kbriseoul.kr/)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Dewan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2017.

Dalam surat keterangan resmi OJK yang diperoleh CNNIndonesia.com, John A. Prasetio didapuk menjadi komisaris utama menggantikan Robinson Simbolon. Pria itu baru saja kembali ke Indonesia awal tahun ini setelah menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Korea Selatan.

Sebelumnya, ia pernah menjadi bos dari Lembaga Konsultan Anderson Worldwide untuk Asia Pasifik dan Ernst & Young. Pria kelahiran 1950 itu juga menjadi komisaris di salah satu perusahaan nasional, yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, anggota komisaris BEI yang telah ditunjuk oleh OJK, di antaranya, Inarno Djajadi, Garibaldi Thohir, Hendra H. Kustarjo, dan Lydia Trivelly Azhar.

"Dalam rangka penyelenggaraan RUPST, kami minta saudara agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga RUPST dapat terselenggara dengan baik dan lancar," tulis Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Nurhaida dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (15/6).

Sementara, John mengatakan keputusan resmi harus melalui persetujuan dalam RUPST BEI. Ia tak menampik telah dipilih, dan menyatakan itu memang penunjukan dari OJK yang kemudian bersifat sah sesudah disetujui dalam RUPST.

"Ada suratnya, sudah ada surat penunjukan. Saya kira kalau proses step by step, selanjutnya ada pada saat RUPST BEI ada pergantian komisaris baru ini," jelasnya kepada CNNIndonesia.com.

Ia mengaku, setelah RUPST akan segera digelar Rapat Dewan Komisaris dan pertemuan dengan OJK untuk merinci fungsi pengawasan. Lebih lanjut, John juga mengaku akan menggelar pertemuan dengan jajaran Direksi BEI untuk menyelaraskan program.

"Kita semua ingin memajukan pasar modal di Indonesia supaya lebih kredibel dan punya reputasi world class, khususnya di bidang corporate governance," imbuh John.

Adapun, Direktur Penilaian Perusahaan Samsul Hidayat mengatakan, BEI akan menyelenggarakan RUPST pada 21 Juni mendatang. Menurutnya, keenam Dewan Komisaris yang telah ditunjuk oleh OJK akan dimintai persetujuan oleh pemegang saham dalam RUPST tersebut.

"Itu sudah fix, tidak dipilih lagi dalam RUPST. Hanya nanti minta persetujuan pemegang saham," ucap Samsul.

Ia berharap, jajaran Dewan Komisaris yang baru ini dapat menjalin kerja sama yang baik dengan direksi dan pemegang saham di BEI. Selain itu, pihak komisaris juga diharapkan dapat mendukung kebijakan investasi dan melakukan evaluasi yang rutin.

"Supaya ada semangat baru, memahami apa yang sedang terjadi di perusahaan. Kemudian mendukung, mana kebijakan yang bisa dipercepat atau mana yang dihilangkan," papar Samsul.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER