Cegah Harga Melambung, KPPU Gencar Awasi Pasokan Daging Sapi

CNN Indonesia
Minggu, 18 Jun 2017 23:00 WIB
KPPU giat melakukan inspeksi mendadak ke rumah pemotongan hewan supaya harga daging tak melambung tinggi gara-gara kekurangan pasokan seperti dua tahun lalu.
Harga daging sapi yang melambung tinggi dua tahun lalu membuat pemerintah tak mau ambil risiko pada bulan Ramadan kali ini. KPPU giat melakukan sidak ke rumah-rumah potong hewan untuk mengawasi ketersediaan pasokan. (ANTARA FOTO/Ampelsa/Koz/ama/14)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga daging sapi segar yang melambung tinggi selama Ramadan dua tahun lalu menjadi mimpi buruk bagi pemerintah. Mencegah hal itu terulang, Komisi Pengawas Persaingan Usaha giat melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah rumah potong hewan (RPH).

Sidak menjadi instrumen utama KPPU untuk mengawasi ketersediaan daging sapi di pasar untuk masyarakat. Menurut mereka pengawasan intensif ini bisa mencegah kekurangan pasokan tak akan terulang lagi.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf menuturkan selama Ramadan 2015, terjadi kelangkaan daging yang parah sehingga pedagang sempat berhenti berjualan. Hal itu bisa terjadi karena berkurangnya pasokan sapi siap potong dari feedloter ke RPH.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut makin parah setelah melewati Idul Fitri. Saat itu suplai sapi siap potong dari feeedloter ke RPH berkurang drastis. Akibatnya alur distribusi daging sapi ke konsumen nyaris terputus. Sebagai imbasnya pedagang daging sapi menghentikan kegiatannya, sementara pedagang makanan berbasis daging sapi seperti tukang bakso pun harus beralih ke daging lain.

Belajar dari pengalaman itu, KPPU giat melancarkan sidak ke RPH. Tempat jagal sapi dipilih untuk sidak sehingga mereka bisa memastikan pasokan sapi siap potong dari feedloter tersedia.

"Itu yang ingin kami pastikan dengan sidak sebentar ke beberapa RPH dengan melihat apakah pasokan sapi siap potong dari feedloter ke RPH itu masih stabil seperti komitmen mereka di awal," ucap Syarkawi dalam pemaparannya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (18/6).

Syarkawi sendiri menuturkan segera melakukan sidak ke sejumlah RPH di kawasan Karawaci, Banten, pada Minggu malam (18/6). Dalam sidak itu, KPPU menggandeng instansi lain.

"Ke Karawaci akan melakukan sidak bersama-sama kepolisian dan Kemendag, Kementan. Akan ke RPH dengan tujuan memantau kesiapan daging sapi dari RPH ke retailer di pasar," ungkap Syarkawi.

KPPU, yang tergabung dalam satuan tugas pangan yang dibentuk Kapolri, mengklaim bulan puasa tahun ini harga daging lebih stabil ketimbang tahun-tahun sebelumnya terlebih tahun 2015 yang menyentuh angka Rp140.000-Rp170.000 per kilogram.

Salah satu cara yang mereka tempuh untuk menekan harga daging adalah dengan berkomunikasi secara aktif kepada feedloter.

KPPU mencatat harga daging sapi saat ini masih berkisar Rp100.000-115.000 per kilogram, daging beku Rp80.000 per kilogram, dan daging kerbau beku Rp65.000 per kilogram.

Namun dari pantauan CNNIndonesia.com di pasaran pada 6 Juni 2017 lalu, harga daging sapi beku berkisar Rp80.000-Rp100.000 per kilogram dan daging sapi segar lokal Rp120.000 per kilogram.

Indonesia sendiri diprediksi membutuhkan 604.000 ribu ton daging segar selama 2017. Suplai dari produsen lokal tercatat hanya sanggup memenuhi 60 persen yakni sebesar 354.000 ton dari total kebutuhan dalam negeri, sedangkan sisanya akan diimpor.

Sementara itu untuk kebutuhan konsumsi hingga Idul Fitri nanti, KPPU meyakini stok daging segar masih cukup.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER