Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) memproyeksi, neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal II 2017 akan berada di kisaran 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2017 yang sebesar 1 persen dari PDB. Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, kendati lebih tinggi di kuartal II, proyeksi tersebut mencerminkan CAD yang terjaga dengan baik. Hingga akhir tahun ini, CAD pun diperkirakan akan sesuai dengan target BI.
"Saya lihat ini kondisi yang mencerminkan pasar, tapi CAD sepanjang 2017, kami perkirakan 1,8 persen dari PDB. Jadi menunjukkan CAD yang terjaga dengan baik," ujar Agus di Kementerian Keuangan, Senin (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun proyeksi peningkatan CAD, menurut BI, lantaran adanya aliran modal asing ke dalam negeri (capital inflow) yang cukup besar. Sejak awal tahun ini hingga pekan lalu, BI mencatat capital inflow mencapai Rp122 triliun atau meningkat 58 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp77 triliun. Agus pun memproyeksi, peningkatan capital inflow akan mengarah ke investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dan akan terus berlanjut pada semester II 2017 hingga semester I 2018. "Kami lihat inflow cukup besar. Banyak terlihat pada surat berharga negara," kata Agus.
Namun, Agus melihat dampak
capital inflow tersebut belum terlalu terlihat pada penguatan nilai tukar atau kurs rupiah. Kendati demikian, kurs rupiah saat ini dilihatnya sudah mencerminkan nilai yang ideal. Sebab di kuartal II memang ada kecenderungan rupiah tak begitu kuat.
"Karena ada permintaan untuk impor, sehubungan dengan persiapan hari raya. Tapi lazim terjadi adalah kewajiban yang perlu dibayar ke luar negeri yang cukup besar, khususnya dalam rangka dividen ataupun kewajiban berupa bunga yang harus dibayarkan ke luar negeri," jelas Agus. Sementara, sampai siang ini, rupiah terpantau bergerak di kisaran Rp13.299 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan di akhir tahun, BI memproyeksi, kurs rupiah bergerak di rentang Rp13.300 sampai Rp13.500 per dolar AS.