Jakarta, CNN Indonesia -- Mudik merupakan salah satu tradisi tahunan masyarakat Indonesia. Para perantau yang selama setahun mencari nafkah di ibu kota bahkan rela membeli tiket angkutan dengan harga berkali lipat atau melawan macet, demi merayakan lebaran dengan sanak keluarga di kampung halaman. Uang yang dikeluarkan pun tak sedikit.
Perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan, setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan jika masyarakat tidak ingin tekor selama melakukan mudik. Pertama, anggarkan pengeluaran selama menjalankan mudik.
"Prioritaskan pembayaran zakat fitrah dan kekurangan zakat mal, kebutuhan lebaran, pemberian angpau dan Tunjangan Hari Raya (THR), serta biaya mudik," tutur Prita melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, jika pemudik mendapatkan THR, segera atur penghasilan tambahan itu ke dalam pos-pos pengeluaran selama mudik yang sebelumnya telah dianggarkan.
Prita pun menyarankan untuk memisahkan gaji bulanan dan THR dalam rekening berbeda. Dengan demikian, kondisi keuangan pasca mudik bisa tetap aman.
"Jika gaji dan THR bercampur, sepulang mudik tidak punya uang untuk hidup bulan Juli," jelasnya.
Terakhir, Prita menyarankan agar pemudik menghindari berhutang demi mudik. Menurut Prita, jika kondisi keuangan tidak memungkinkan, sebaiknya tidak perlu memaksakan untuk mudik.
"Kalau ingin mudik dan THR yang diterima sekiranya tidak cukup, sebaiknya menabung sedikit-sedikit sejak setahun sebelumnya," ujarnya.
Secara terpisah, perencana keuangan Tejasari Assad mengingatkan, selain pengeluaran untuk berbagi dengan keluarga di kampung halaman, salah satu jenis biaya yang memakan porsi paling besar selama mudik adalah biaya transportasi.
Untuk itu, pemudik disarankan memilih moda transportasi yang paling efisien. Jika lokasi daerah tujuan jauh dan mengharuskan untuk menggunakan moda pesawat terbang, pemudik disarankan untuk membeli tiket dari jauh-jauh hari.
"Kita siasati dengan membeli tiket dari beberapa bulan sebelumnya, saat harga tiket belum meningkat. Pembayarannya bisa dicicil melalui pembayaran cicilan sehingga meringankan. Kalau membeli tiket mepet-mepet ya pasti jadi mahal, harganya bisa dua kali lipat," ujar Tejasari.
Jika lokasi tujuan mudik masih relatif dekat atau masih satu pulau, pemudik bisa mempertimbangkan untuk membawa kendaraan sendiri. Namun demikian, pemudik harus memperhitungkan seluruh biaya yang mungkin dikeluarkan selama mudik dengan kendaraan pribadi. Jangan sampai biaya yang dikeluarkan justru lebih besar.
"Misalnya, mudik dengan membawa mobil untuk berhemat tetapi di jalan malah makan dan jajannya banyak banget, belum bensin dan perawatan mobil dan segala macam itu juga harus diperhitungkan," ungkapnya.