Jakarta, CNN Indonesia -- Makin maraknya penggunaan transaksi nontunai (
cashless) membuat perbankan memangkas jumlah uang tunai yang dipersiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan selama musim Ramadan dan Lebaran 2017.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, hanya menyiapkan sekitar Rp23 triliun untuk memenuhi kebutuhan periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. Padahal, tahun lalu, perseroan menyiapkan sekitar Rp30 triliun.
"Tahun lalu kami menyiapkan sekitar Rp30 triliun tetapi akhirnya yang terpakai hanya sekitar Rp21 triliun hingga Rp22 triliun," tutur Wakil Direktur BRI Sunarso di Gedung BRI I, Senin (19/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunarso mengungkapkan, keberadaan uang tunai tidak bisa dihilangkan dan akan tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, seiring dengan edukasi yang dilakukan oleh regulator dan industri, nasabah kini mulai menyenangi penggunaan transaksi nontunai dalam pembayaran. Selain lebih efisien, transaksi nontunai juga relatif lebih aman.
Sunarso mencontohkan, tahun lalu, rata-rata transaksi uang elektronik BRI di jalan tol hanya sekitar 60 ribu transaksi per bulan. Tahun ini, rata-rata transaksi uang elektronik perseroan di jalan tol telah mencapai 200 ribu transaksi per bulan.
Sunarso mengingatkan perbankan menanggung biaya atas uang tunai yang menganggur di bank. Mulai dari biaya distribusi hingga keamanan. Dengan menurunkan jumlah uang tunai yang disiapkan perseroan untuk Ramadan tahun ini, perseroan telah melakukan efisiensi secara tidak langsung.
"Dari sisi bank, kalau ada uang nganggur itu costly atau tidak efisien maka BRI menetapkan uang cash yang kita sediakan untuk Lebaran tahun ini Rp23 triliun," jelasnya.
Meskipun demikian, perseroan mengkompensasi pelayanan penyediaan uang tunai tersebut dengan menyediakan jaringan pembayaran nontunai yang lebih luas,baik berupa penyediaan mesin Automatic Teller Machine (ATM), Electronic Data Capture (EDC) maupun mesin pembaca kartu uang elektronik.
"Dengan demikian, masyarakat tetap bisa bertransaksi tidak dengan uang tunai tetapi nontunai," ujarnya.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga menurunkan tambahan uang tunai yang disiapkan pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini dari Rp25,4 triliun pada tahun lalu menjadi Rp23,5 triliun.
Senada dengan Sunarso, Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi mengungkapkan turunnya jumlah uang tunai yang disiapkan seiring dengan meningkatnya aktivitas transaksi nontunai nasabah.
"Orang lebih
happy menggunakan kartu, karena kalau membawa uang
cash kan berisiko," tutur Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi di Plaza Mandiri, akhir bulan lalu.
Peningkatan transaksi nontunai itu bisa dilihat dari pertumbuhan transaksi menggunakan
platform digital mobile banking oleh nasabah.
Bank Mandiri mencatat, transaksi nontunai baik dari ATM,
mobile banking, dan
internet banking pada kuartal I 2017 mencapai Rp393,9 triliun oleh 24 juta pengguna.
Sementara, pada periode yang sama tahun lalu, nilai transaksi melalui
platform yang sama hanya sebesar Rp328,2 triliun oleh 21,6 juta pengguna.