Penjualan Tiket Pesawat Tak Akan Sekencang Tahun Lalu

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2017 11:55 WIB
Hal ini dikarenakan perbedaan tren libur lebaran anak sekolah dan hari lebaran yang sangat berdekatan. Sehingga, destinasinya bisa saja disamakan.
Hal ini dikarenakan perbedaan tren libur lebaran anak sekolah dan hari lebaran yang sangat berdekatan. Sehingga, destinasinya bisa saja disamakan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan (Astindo) memprediksi, kenaikan penjualan tiket mudik dan libur sekolah tahun ini tidak akan mencapai tiga kali lipat seperti tahun-tahun  sebelumnya. Pasalnya, mayoritas masyarakat menggabungkan tujuan berpergian untuk libur sekolah anak dan sekaligus pulang kampung.

Wakil Sekretaris Jenderal Astindo Pauline Suharno mengungkapkan, perbedaan tren ini karena libur lebaran anak sekolah dan hari lebaran yang sangat berdekatan. Sehingga, destinasinya bisa saja disamakan. Berbeda dengan tahun lalu, di mana jarak libur sekolah dan lebaran tidak sedekat seperti tahun ini.

"Kalau tahun lalu, perginya bisa dua kali, libur sekolah dan lebaran. Tahun ini, digabung, tujuan juga digabung. Jadi, tahun ini tiga kali lipat tidak sampai," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, masyarakat juga telah membeli tiket sejak 6-7 bulan sebelum keberangkatan demi mendapatkan harga promo, baik membeli langsung di website maskapai dan acara travel fair. Dengan demikian, pembelian tiket tidak terlalu ramai jelang lebaran.

"Jadi, penjualan terbagi, tidak menumpuk. Dengan beli jauh-jauh hari, ketersediaan kursi kelas ekonomi masih ada, kalau sudah dekat hari keberangkatan kursi ekonomi sudah kosong pasti," papar dia.

Hal inilah yang membedakan tingkat pertumbuhan penjualan tiket pesawat dengan kereta api. Menurut Pauline, tiket penjualan kereta api baru dibuka dalam 2-3 bulan sebelum keberangkatan, sehingga tak heran jika terjadi penjualan yang masif jelang mudik.

Sementara itu, untuk tingkat okupansi pesawat per hari jelang lebaran ini dipastikan mencapai 100 persen. Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya, di mana tingkat okupansi pesawat per hari hanya sekitar 60-80 persen.

"Jadi, maskapai kan menambah kursi pesawat, kapasitas pesawat lebih banyak," terang dia.

Berdasarkan pantauannya, seluruh tiket untuk tujuan kota mudik, seperti Yogyakarta, Solo, dan Surabaya sudah tak tersedia saat ini. Begitu juga dengan tiket kepulangan setelah lebaran. Namun, untuk tiket kepergian dari Jakarta ke beberapa kota tersebut pada 1-2 hari setelah lebaran masih tersedia.

Adapun, tiket pesawat untuk destinasi liburan, baik dalam dan luar negeri masih tersedia. Beberapa destinasi tersebut, yaitu Jepang Singapore, Hong Kong, Australia, Bali, Bangka Belitung, Aceh, dan Medan.

Kendati demikian, tingkat kepadatan untuk keberangkatan dengan tujuan liburan tersebut sudah mulai terlihat sejak minggu lalu. Sehingga, Pauline memprediksi, keberangkatan jelang lebaran nanti tidak akan terlalu padat karena sebagian masyarakat telah meninggalkan ibu kota.

"Jadi, terbagi. Sudah banyak yang berangkat, jadi tidak hanya besok atau lusa," tutup Pauline.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER