Masyarakat Diminta Tak Ekspektasi Tinggi Pada Tol Fungsional

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jun 2017 19:27 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya berharap ekspektasi masyarakat terhadap operasional jalan fungsional tidak terlalu tinggi sehingga kemacetan tidak terjadi.
Pemudik diminta untuk tidak memacu kendaraannya terlalu cepat hingga lebih dari 40 kilo meter (km) per jam, mengingat kondisi jalan yang berdebu dan berkerikil. (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap ekspektasi masyarakat terhadap operasional jalan fungsional atau tol setengah jadi tidak terlalu tinggi sehingga kemacetan tidak terjadi. Saat ini menurut Budi, pihaknya akan terus memeriksa kelayakan dari ruas-ruas tol tersebut.

Ia pun mengimbau para pemudik untuk berhati-hati saat melintas di tol fungsional mengingat status pengerjaan proyek yang 100 persen belum tuntas. Disamping itu, pemudik juga diminta untuk tidak memacu kendaraannya terlalu cepat hingga lebih dari 40 kilo meter (km) per jam, mengingat kondisi jalan yang berdebu dan berkerikil.

"Kami memastikan jalan tol fungsional hanya boleh dilewati pagi hingga siang hari, karena malamnya itu rawan kecelakaan. Kami pun mencoba karena kami ingin safety itu terjamin, kalau kecepatan mobil 60 km per jam mobilnya itu goyang. Jadi yang normal itu hanya 40 km per jam," ujar Budi dalam diskusi mudik bersama, Kamis (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan, larangan melintas di tol fungsional pada malam hari tidak berlaku apabila kondisi jalan tol utama mengalami kemacetan parah. Mantan Dirut Angkasa Pura II ini memastikan, bus besar tidak boleh menggunakan ruas jalan tol tersebut. Pihaknya pun menurut dia, juga akan terus melakukan ramp check terhadap bus yang melayani pemudik.

"Malam tidak boleh lewat, tapi dalam hal keadaan macet bisa diperbolehkan tapi dengan tuntunan," katanya.


Sementara itu Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis H. Sumadilaga mengatakan, pihaknya memang menyediakan tol fungsional untuk membantu mengurai kemacetan. Guna meminimalisasi kecelakaan, Kementerian PUPR pun telah menyediakan rambu-rambu lalu lintas sebagai pemandu jalan pemudik serta tempat peristirahatan (rest area).

"Jalan Tersebut masih dalam tahap konstruksi dan belum selesai. Jika ada debu tebal mengganggu pandangan, kami secara rutin bersama Jasa Marga dan Kontraktor akan lakukan penyiraman setiap hari," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, terdapat 10 ruas jalan tol yang belum rampung pengerjaannya akan difungsionalkan selama Ramadan. Kesepuluh ruas tersebut, yakni Ruas tol Brebes Timur-Pemalang (Fungsional 37,3 km), Pemalang-Batang (Fungsional 39,2 km), Batang-Semarang (Fungsional 36,45 km), Bawen-Salatiga (Fungsional 17,57 km). Kemudian ruas tol Solo-Ngawi (Fungsional 65 km), Ngawi-Kertosono (Fungsional 35,7 km), Jombang-Mojokerto Barat (Fungsional 19,9 km), Bandarkedungmulyo-Batas Barat Tol Jombang-Mojokerto (Fungsional 0,9 km), Krian-Sepanjang (Fungsional 15,5 km), dan Gempol-Bangil (Fungsional 6,5 km).
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER