Jakarta, CNN Indonesia -- Lonjakan transaksi jelang lebaran membuat perbankan lebih berhati-hati dan waspada terhadap gangguan sistem layanan perbankan. Pasalnya, gangguan sistem berpotensi menghambat perayaan Idul Fitri.
Gangguan layanan perbankan ini sempat menimpa sejumlah nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada Kamis (22/6) malam, beberapa nasabah mengeluhkan status gagal transaksi tarik tunai maupun pembayaran menggunakan kartu debit Mandiri. Padahal, saldo nasabah yang bersangkutan terpotong.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, kondisi itu timbul karena tadi malam merupakan puncak transaksi oleh nasabah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semalam semua transaksi jadi satu. Nasabah gajian hampir dalam waktu bersamaan, begitu pun ketika ambil uang di mesin ATM untuk ongkos mudik atau belanja menggunakan kartu ya semua berbarengan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/6).
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menuturkan, pekan ini transaksi yang dilakukan oleh para nasabah melonjak drastis kalau dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Ia mengkalkulasi, peningkatan transaksi tersebut bisa mencapai 40 persen dari hari-hari biasanya.
"Lonjakan
traffic (kepadatan transaksi) bisa 30 sampai 40 persen dan kebetulan sudah diantisipasi jauh hari. Sejauh ini tidak ada keluhan," kata Jahja.
Memang, ia akui, lonjakan transaksi jelang lebaran wajar terjadi, terlebih pada pekan ini banyak perusahaan telah menyalurkan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya.
Lonjakan transaksi tersebut juga disumbang oleh peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat yang meningkat guna memenuhi kebutuhan lebaran. "Ini biasa kok, karena lebaran ya begitu banyak kebutuhan masing-masing," imbuh dia.
Sementara itu, perusahaan pengelola ATM Bersama, yakni PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) sudah menyiapkan antisipasi menjelang melonjaknya transaksi di momen lebaran. Hal ini dikarenakan tren peningkatan transaksi naik sekitar 20 persen pada lebaran ketimbang hari-hari biasanya.
Bayu Hanantasena, Direktur Utama Artajasa menambahkan, dalam kondisi mendekati lebaran, bahkan transaksi bisa meningkat 50 persen. "Kenaikan transaksi ini terutama transaksi tarik tunai dan transfer antar bank," tutur Bayu.
Untuk mengantisipasi ini, Artajasa sejak 2016 lalu, telah menyiapkan peningkatan kapasitas mesin switching untuk pengelola transaksi. Biasanya, ketika lebaran, perseroan akan meningkatkan kapasitas mesin switching hingga enam kali lipat.