Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tak menyesali keputusan untuk kembali ke Indonesia setelah enam tahun mengabdi sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pasalnya, ia cukup gembira dengan pencapaiannya sejauh ini meski ia belum puas hati.
Sri Mulyani berkisah, terdapat satu warganet yang mengucapkan terima kasih kepadanya melalui media sosial karena kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai di bawah naungannya dianggap semakin baik.
Menurutnya, tanggapan positif seperti itu merupakan bukti bahwa apa yang diputuskan olehnya sudah semakin tepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cerita-cerita kecil seperti itu kadang membuat hati saya sangat senang. Kemudian, tepat 26 Juli nanti adalah setahun saya kembali menjadi Menteri Keuangan, lalu apakah keputusan saya tepat? Saya yakin keputusan itu tepat dan terbaik," jelas Sri Mulyani di Congress of Indonesian Diaspora, Sabtu (1/7).
Tak hanya itu, ia juga mengaku gembira dengan partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan kebijakan pemerintah. Ia mencontohkan tingginya keikutsertaan masyarakat dalam mengikuti program pengampunan pajak (
tax amnesty), di mana sebagian besar pesertanya mendaftarkan hartanya hingga dalam bentuk yang detail.
"Waktu itu saya tanyakan ke salah satu peserta tax amnesty, harta apalagi yang mau di-
declare? Lalu ia bilang, ada gitar yang belum dideklarasikan. Saya sangat senang, karena masyarakat ada keinginan untuk jadi jujur lewat hal-hal yang sangat kecil sekali. Dengan lejujuran, mereka ingin negara bisa lebih baik," paparnya.
Tak cuma dari segi peserta, ia pun mengaku gembira melihat jajaran Direktorat Jenderal Pajak yang rela terjaga hingga tengah malam untuk melayani peserta
tax amnesty.
Berkaca pada hal tersebut, Sri Mulyani cukup bangga dengan kinerja tim di bawahnya yang berupaya keras untuk mencapai target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp1.307,6 triliun.
"Biasanya sih
tax amnesty ketika hari terakhir ini yang cukup banyak, dan mereka tidak tidur. Bagaimana mereka bekerja dengan pengabdian, ini adalah sesuatu yang sangat membanggakan," tambahnya.
Di balik kegembiraannya, masih ada hal lain yang bikin tidurnya belum nyenyak. Dengan kedatangannya kembali ke Indonesia, ia berharap Indonesia bisa lekas keluar dari jeratan korupsi dan instansinya bisa mengalokasikan anggaran lebih banyak bagi pendidikan dan kesehatan.
"Kami belanjakan Rp450 triliun untuk pendidikan anak-anak dan kami bisa bayar Rp100 triliun untuk kesehatan. Memang semuanya belum memuaskan, tapi kami komitmen untuk terus memperbaiki hal-hal itu," pungkasnya.