Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (4/7), setelah mencapai rekor terbarunya di level 5.910 kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, sentimen positif tersebut berasal dari penilaian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait harga pangan yang paling stabil tahun ini dalam sepuluh tahun terakhir.
"Harapan akan adanya kenaikan dapat terealisasikan dengan tembusnya IHSG pada rekor tertinggi terbarunya," ungkap Reza dalam risetnya, dikutip Selasa (4/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu, potensi kenaikan IHSG dapat meredup jika pelaku pasar memutuskan untuk melakukan aksi ambil untung
(profit taking), karena memanfaatkan kenaikan IHSG kemarin.
"Jika iya maka perlu diwaspadai potensi pembalikan arah melemah," sambung Reza.
Maka dari itu, ia pun mengingatkan, agar pelaku pasar tetap waspada terhadap laju IHSG. Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang
support 5.804-5.857 dan
resistance 5.936-5.962.
Sementara itu, analis Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, penguatan IHSG juga akan ditunjang oleh arus modal asing
(capital inflow) yang berlanjut pasca libur panjang Lebaran.
"Ini ditopang oleh fundamental perekonomian yang terjaga," kata Willaim dalam risetnya.
Dengan begitu, ia memprediksi, IHSG berada dalam rentang
support 5.821 dan
resistance 5.945. Dalam perdagangan hari ini, ia juga merekomendasikan empat emiten saham berbasis konsumsi barang.
Beberapa emiten tersebut, antara lain PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).