Sevel 'Gulung Tikar', Mendag Akan Temui Manajemen

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 18:55 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan bertemu dengan pemegang waralaba 7-Eleven (Sevel) di Indonesia untuk membahas penyebab kebangkrutan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan bertemu dengan pemegang waralaba 7-Eleven (Sevel) di Indonesia untuk membahas penyebab kebangkrutan. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan bertemu dengan pemegang waralaba 7-Eleven (Sevel) di Indonesia dalam waktu dekat. Hal itu dilakukan untuk membahas penyebab kebangkrutan waralaba asal Amerika Serikat itu di Indonesia.

"Saya akan bertemu dengan manajemen Sevel. Saya kebetulan berkawan dengan pemiliknya. Kita ngobrol mengenai masalah bisnis, evaluasi kenapa. Kita ngobrol sebagai teman dan sahabat," tutur Enggartiasto pada acara halal bi halal di kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (4/7).

Menurut Enggartiasto, ditutupnya seluruh gerai 7-Eleven milik PT Modern Sevel Indonesia murni merupakan keputusan bisnis. Apalagi, sejak beberapa tahun terakhir operasional perusahaan terus merugi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam satu kegiatan usaha, kalau dia terus menerus merugi maka pemegang saham atau direksi harus berani cut loss, berani ambil keputusan," jelasnya.

Bahkan, mantan politisi yang memiliki latar belakang pengusaha ini mengaku pernah mengalami nasib yang sama dengan 7-Eleven dengan menutup usahanya yang merugi.

"Saya pernah menutup usaha, tapi tidak sebesar itu. Jadi tidak timbul gejolak," jelanya.

Lebih lanjut, Enggartiasto enggan berspekulasi mengenai kemungkinan tumbangnya Sevel akibat model bisnis semi cafe dari anak usaha PT Modern Internasional Tbk ini tidak cocok diterapkan di Indonesia.

"Ada yang berpendapat dengan modifikasi tertentu mereka [Sevel] masih bisa, tergantung ukurannya. Saya belum berani untuk memberikan penilaian apapun sebelum saya ketemu dan saya ngobrol," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penutupan seluruh gerai 7-Eleven resmi berlaku sejak 30 Juni lalu. Penutupan gerai disebut terpaksa dilakukan Modern Internasional antara lain karena gagalnya akuisisi 7-Eleven yang sebelumnya akan dilakukan PT Charoen Pokphand Restu Indonesia. Nilai akuisisi waralaba itu sebelumnya ditaksir mencapai Rp1 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER