Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan kenaikan jumlah pemudik melalui jalur udara tahun ini tidak sejalan dengan pertumbuhan sarana pendukungnya. Jumlah pemudik jalur udara tercatat 5,29 juta penumpang atau naik 7,67 persen dibandingkan posisi tahun lalu, yaitu 4,92 juta.
Padahal, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, tambahan kapasitas pesawatnya mencapai 10 persen. Akibatnya, masih ada kursi penumpang tak terisi atau terbuang sia-sia.
Kendati demikian, Budi tak merinci rute penerbangan mana saja yang melompong. Namun, diperkirakan, tambahan kapasitas bisa mengangkut lebih dari 200 ribu penumpang tambahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat hal tersebut, memang angkutan udara masih punya ruang yang besar. Ini yang menjadi fokus kami untuk mudik tahun depan," ujarnya di Kantor Staff Presiden, Kamis malam (6/7).
Untuk mengatasi hal itu, Kemenhub akan konsentrasi ke perbaikan sarana perhubungan. Salah satunya, dengan mengintesifkan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide body) untuk tujuan penerbangan populer, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, serta Medan untuk meningkatkan pergerakan manusia.
Selain itu, penggunaan pesawat wide body juga bisa mengefisienkan jumlah sarana penerbangan, sehingga kursi menganggur bisa diantisipasi.
"Kalau menggunakan pesawat wide body, maka pergerakan penumpang bisa lebih besar 15 persen. Sehingga, kalau sekarang jumlah penumpang 5 juta yang take off (lepas landas), penggunaan pesawat wide body bisa menambah pergerakan 750 ribu orang," katanya.
Di sisi lain, pemerintah juga akan memperbaiki regulasi penerbangan. Dalam hal ini, ia menyebutkan bahwa pemerintah akan memberlakukan sub-hub penerbangan di beberapa bandara untuk memecah kepadatan ruang udara di Jakarta dan Surabaya.
"Pesawat sekarang ini ada stagnasi, terutama di bandara utama Surabaya dan Jakarta. Karena penerbangan dari barat dan timur dari Surabaya bertumpuk di Jakarta semua. Sehingga, kami akan buat sub-hub. Misalnya, di Semarang atau Solo. Jadi, misalnya kalau dari Kualanamu mau ke Semarang tidak perlu ke Jakarta dulu," terang Budi.
Ia menambahkan, perpindahan penumpang dari jalur darat ke udara akan menjadi fokus utama Kemenhub untuk pelaksanaan mudik di tahun depan. Ini dilakukan demi mengurai kemacetan yang terjadi di jalur darat.
"Tak hanya udara,
shifting (peralihan) dari pemudik jalur darat ke jalur laut menjadi bahan evaluasi kami tahun ini," pungkasnya.
Menurut data Kemenhub, jumlah pemudik udara tahun ini mengambil porsi 28,40 persen dari total pemudik tahun ini, yakni sebesar 18,60 juta orang.
Adapun, angkutan darat masih mengambil porsi terbesar, yaitu 8,64 juta orang atau 46,45 persen dari total jumlah pemudik.