Tol Bandung-Tasikmalaya Akan Diperpanjang Hingga Cilacap

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2017 14:56 WIB
Sejauh ini, dua investor jalan tol tersebut, yakni PT Jasa Marga Tbk dan investor asal Malaysia, UIM belum sepakat dengan keinginan pemerintah tersebut.
Pembangunan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap ini dimaksudkan untuk memecah kemacetan jalur Nagreg yang terjadi setiap periode mudik. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berkeinginan untuk memperpanjang pembangunan jalan tol Bandung-Tasikmalaya hingga Cilacap. Kendati demikian, dua investor jalan tol tersebut, yakni PT Jasa Marga dan investor asal Malaysia, UIM masih belum sepakat dengan hal tersebut.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengaku, saat ini pihaknya tengah meminta kedua investor tersebut untuk meperbaiki proposalnya.

Meski demikian, pemerintah meminta dua badan usaha itu untuk memperbaiki proposalnya. "Mereka (pemrakarsa) minta lebih kecil (jaraknya). Ini kami sampaikan kembali, tapi harusnya ini sedikit lagi selesai," jelas Herry di Kantor Staff Presiden, Kamis malam (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kesepakatan itu harus selesai di tahun ini agar jalan tolnya bisa segera dilelang. Dengan demikian, badan usaha pengelola jalan tol dan pengadaan tanah bisa dilakukan di tahun depan. Adapun, panjang jalan tol dari Bandung menuju Cilacap mencapai 180 kilometer (km).

"Justru setelah ada badan usaha, mereka diminta untuk menalangi pengadaan tanah seperti yang lain, sehingga pembangunan bisa terus berjalan. Di 2018, setelah tanahnya ada, tentu saja jalan tol akan masuk konstruksi," imbuhnya.


Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, pembangunan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap ini dimaksudkan untuk memecah kemacetan jalur Nagreg yang terjadi setiap tahunnya. Di samping, pembangunan jalan tol ini dibuat untuk mengaktifkan jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa demi mengurangi beban Pantura.

Pasalnya, Basuki mengatakan, hingga saat ini belum ada jalur alternatif yang bisa membantu Nagreg di kala masa mudik berlangsung. Menurut catatan Kementerian PUPR, kemacetan Nagreg disebabkan sempitnya kapasitas jalan, di mana hanya ada dua lajur dan dua arah saja.

Maka dari itu, pemerintah mempersiapkan jalan tol Bandung-Tasikmalaya sebagai solusi jangka panjang untuk kemacetan jalur Nagreg. Adapun untuk solusi jangka pendek, pemerintah akan membangun jalur alternatif Ciawi-Cikijing-Bandung yang konstruksinya akan dibangun bulan Agustus mendatang.

"Insyallah konstruksi dimulai bulan depan karena pembebasan lahan tinggal 1 km lagi. Kami hanya punya waktu 10 bulan membangun jalur tersebut," imbuh Basuki.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER